31 C
Tuban
Thursday, 21 November 2024
spot_img
spot_img

Harga Minyak Mentah Anjlok 4 Persen di Tengah Ketegangan Israel-Iran

spot_img

RADARBISNIS – Harga minyak mentah mengalami penurunan lebih dari 4 persen setelah serangan balasan Israel terhadap Iran selama akhir pekan tidak mengenai fasilitas minyak dan nuklir Teheran serta tidak mengganggu pasokan energi, yang mengurangi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Senin (28/10) pagi, harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$ 72,61 per barel. Harga tersebut turun 4,51 persen dari posisi sebelumnya.

Sedangkan acuan West Texas Intermediate (WTI), harga minyak mentah tercatat US$ 68,47 per barel atau turun 4,6 persen.

Harga minyak mentah sempat naik 4 persen minggu lalu di tengah perdagangan yang bergejolak karena pasar memperhitungkan ketidakpastian seputar respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober dan pemilihan presiden AS bulan depan.

Baca Juga :  Fraud Puluhan Triliun, Asuransi Jiwasraya Segera Dibubarkan

Puluhan jet tempur Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar pada hari Sabtu terhadap pabrik rudal dan situs lainnya di dekat Teheran serta di wilayah barat Iran.

Menurut para analis, premi risiko geopolitik yang sebelumnya menaikkan harga minyak mentah sebagai antisipasi terhadap serangan balasan Israel mulai menurun.

“Sifat serangan yang lebih terbatas, termasuk menghindari infrastruktur minyak, telah meningkatkan harapan akan jalur de-eskalasi, yang membuat premi risiko turun beberapa dolar per barel,” kata Saul Kavonic, analis energi berbasis di Sydney dari MST Marquee.

“Pasar akan mengamati dengan cermat untuk memastikan apakah Iran tidak akan melakukan serangan balasan dalam beberapa minggu mendatang, yang bisa menyebabkan premi risiko kembali naik,” tambahnya.

Baca Juga :  Transaksi Tembus Rp 9,9 Triliun, IHSG Ditutup Menguat Tipis 0,11 Persen

Analis Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar, memperkirakan perhatian pasar akan beralih ke pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas yang didukung Iran, yang dilanjutkan selama akhir pekan.

“Meskipun Israel memilih respons yang lebih rendah terhadap Iran, kami ragu bahwa Israel dan proksi Iran (seperti Hamas dan Hezbollah) berada di jalur untuk mencapai gencatan senjata yang tahan lama,” tulisnya dalam catatan. (*)

RADARBISNIS – Harga minyak mentah mengalami penurunan lebih dari 4 persen setelah serangan balasan Israel terhadap Iran selama akhir pekan tidak mengenai fasilitas minyak dan nuklir Teheran serta tidak mengganggu pasokan energi, yang mengurangi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Senin (28/10) pagi, harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$ 72,61 per barel. Harga tersebut turun 4,51 persen dari posisi sebelumnya.

Sedangkan acuan West Texas Intermediate (WTI), harga minyak mentah tercatat US$ 68,47 per barel atau turun 4,6 persen.

Harga minyak mentah sempat naik 4 persen minggu lalu di tengah perdagangan yang bergejolak karena pasar memperhitungkan ketidakpastian seputar respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober dan pemilihan presiden AS bulan depan.

Baca Juga :  Sarapan Bareng PM Australia, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan hingga Ekonomi

Puluhan jet tempur Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar pada hari Sabtu terhadap pabrik rudal dan situs lainnya di dekat Teheran serta di wilayah barat Iran.

- Advertisement -

Menurut para analis, premi risiko geopolitik yang sebelumnya menaikkan harga minyak mentah sebagai antisipasi terhadap serangan balasan Israel mulai menurun.

“Sifat serangan yang lebih terbatas, termasuk menghindari infrastruktur minyak, telah meningkatkan harapan akan jalur de-eskalasi, yang membuat premi risiko turun beberapa dolar per barel,” kata Saul Kavonic, analis energi berbasis di Sydney dari MST Marquee.

“Pasar akan mengamati dengan cermat untuk memastikan apakah Iran tidak akan melakukan serangan balasan dalam beberapa minggu mendatang, yang bisa menyebabkan premi risiko kembali naik,” tambahnya.

Baca Juga :  198 Orang Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza

Analis Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar, memperkirakan perhatian pasar akan beralih ke pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas yang didukung Iran, yang dilanjutkan selama akhir pekan.

“Meskipun Israel memilih respons yang lebih rendah terhadap Iran, kami ragu bahwa Israel dan proksi Iran (seperti Hamas dan Hezbollah) berada di jalur untuk mencapai gencatan senjata yang tahan lama,” tulisnya dalam catatan. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img