RADARBISNIS – Demam sepeda listrik di Tuban seperti mulai berlalu. Belakangan ini, tren penjualan sepeda bertenaga baterai itu menunjukkan tren yang berangsur menurun.
Ari Setyawan, salah satu marketing toko sepeda listrik di Tuban mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini penjualan sepeda listrik perlahan menurun.
Ketika awal-awal booming, penjualan sepeda listrik rata-rata mencapai 10-15 unit per bulan. ‘’Dalam beberapa bulan terakhir ini mulai menurun, hanya sekitar 6 unit per bulan,’’ katanya.
Namun, Ari tidak tahu pasti penyebab menurunnya penjualan sepeda listrik tersebut. ‘’Bisa jadi peminatnya mulai menurun, atau daya beli yang menurun,’’ tandasnya.
Terpisah, Didik, salah satu marketing toko sepeda listrik di Jalan Basuki Rachmad juga mengamini tren penurunan penjualan tersebut. Namun, dia menilai masih dalam batas normal.
‘’Per bulan masih bisa 13-15 unit terjual. Hanya berkurang sedikit dari bulan-bulan sebelumnya,’’ katanya.
Menurut dia, penurunan penjualan sepeda listrik ini termasuk dalam fase normal. Penjualan akan kembali naik saat masa tahun ajaran baru, lantaran banyak orang tua yang mencari kendaraan untuk anaknya sekolah. ‘’Biasanya kembali naik di bulan Mei sampai Agustus,” ujarnya.
Dia pun menyakini jika peminatnya masih cukup banyak. Sebab, masyarakat masih menganggap bahwa sepeda listrik adalah moda transportasi yang praktis dan ramah lingkungan. Juga, harganya yang lebih murah. ‘’Saya yakin masih cukup banyak yang berminat,” kata dia. (gi)
RADARBISNIS – Demam sepeda listrik di Tuban seperti mulai berlalu. Belakangan ini, tren penjualan sepeda bertenaga baterai itu menunjukkan tren yang berangsur menurun.
Ari Setyawan, salah satu marketing toko sepeda listrik di Tuban mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini penjualan sepeda listrik perlahan menurun.
Ketika awal-awal booming, penjualan sepeda listrik rata-rata mencapai 10-15 unit per bulan. ‘’Dalam beberapa bulan terakhir ini mulai menurun, hanya sekitar 6 unit per bulan,’’ katanya.
Namun, Ari tidak tahu pasti penyebab menurunnya penjualan sepeda listrik tersebut. ‘’Bisa jadi peminatnya mulai menurun, atau daya beli yang menurun,’’ tandasnya.
Terpisah, Didik, salah satu marketing toko sepeda listrik di Jalan Basuki Rachmad juga mengamini tren penurunan penjualan tersebut. Namun, dia menilai masih dalam batas normal.
- Advertisement -
‘’Per bulan masih bisa 13-15 unit terjual. Hanya berkurang sedikit dari bulan-bulan sebelumnya,’’ katanya.
Menurut dia, penurunan penjualan sepeda listrik ini termasuk dalam fase normal. Penjualan akan kembali naik saat masa tahun ajaran baru, lantaran banyak orang tua yang mencari kendaraan untuk anaknya sekolah. ‘’Biasanya kembali naik di bulan Mei sampai Agustus,” ujarnya.
Dia pun menyakini jika peminatnya masih cukup banyak. Sebab, masyarakat masih menganggap bahwa sepeda listrik adalah moda transportasi yang praktis dan ramah lingkungan. Juga, harganya yang lebih murah. ‘’Saya yakin masih cukup banyak yang berminat,” kata dia. (gi)