Radartuban.jawapos.com –Â Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hendra Gunawan menjelaskan bahwa dasar perhitungan penurunan status Gunung Dieng dari Level II atau Waspada menjadi Level I atau Normal adalah hasil pengamatan visual dan instrumental sejak 14 Januari sampai dengan 5 Maret 2023.
PVMBG mengumumkan penurunan status Gunung Dieng di Jawa Tengah, yang semula Level II atau Waspada menjadi Level I atau Normal pada Senin.
“Berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh dan potensi bahaya saat ini, maka tingkat aktivitas Gunung Dieng diturunkan dari Level II (Waspada) menjadi Level I (Normal) terhitung sejak 6 Maret 2023 pukul 16:00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Hasil pengamatan visual merekam bahwa selama periode 14 Januari sampai dengan 5 Maret 2023 itu, asap Kawah Sileri berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi asap antara 10 sampai 60 meter dari permukaan kawah.
Adapun asap Kawah Timbang berwarna putih, tipis, bertekanan lemah, serta tidak tampak adanya aliran gas dari kawah tersebut.
Sedangkan, hasil pengamatan instrumental mencatat bahwa hanya ada satu kali gempa vulkanik dalam dengan 18,7 milimeter, S-P 0,4 detik dan lama gempa 5,5 detik.
PVMBG juga mencatat ada 1.219 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 4,3 sampai 42,7 milimeter, S-P 0,28 sampai 18,4 detik dan lama gempa 4,32 sampai 57,03 detik.
Kemudian, terekam pula 32 kali gempa skala I hingga III MMI dengan amplitudo 42,7 milimeter, S-P 0,5 sampai 8,24 detik dan lama gempa 9,8 sampai 202,91 detik. Kemudian, tercatat ada 13 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 9,3 sampai 42,7 milimeter, S-P 10,1 sampai 37,78 detik dan lama gempa 43,2 sampai 246,8 detik.
“Secara visual, akumulasi asap di Kawah Timbang telah berkurang, bertekanan lemah mengindikasikan input gas vulkanik terutama karbon dioksida telah berkurang,” kata Hendra.