Sebanyak 211 kepala sekolah dan tiga pengawas tingkat SD dan SMP resmi dilantik oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky, SE. kemarin (14/10). Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Pendapa Krida Manunggal.
KOORDINASI dan kolaborasi. Pesan itulah yang selalu ditekankan Bupati Aditya Halindra Faridzky kepada seluruh jajarannya di lingkup Pemkab Tuban, termasuk kepada 211 kepala sekolah dan tiga pengawas yang dilantik kemarin.
Ditegaskan Mas Lindra, kepala sekolah harus memiliki kepekaan sosial dan mampu melakukan pemetaan terhadap kondisi di lingkungan sekitar. Karenanya, penting selalu bersinergi dengan pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat maupun tokoh agama.
‘’Jangan sampai ada sekolah yang saling bersaing mendapatkan siswa, sehingga mengorbankan sekolah lain. Inilah penting nya saling sinergi,’’ pesannya di hadapan seluruh kepala sekolah dan pengawas usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.
Disampaikan pemimpin muda ini, penempatan kepala sekolah dan pengawas di tempat yang baru tersebut merupakan bagian dari penyegaran tugas dan pembaruan di lingkungan pendidikan. Harapannya, mereka yang baru dilantik mampu membawa pe rubahan ke arah yang lebih baik lagi.
‘’Semoga dengan semangat baru dan di tempat yang baru pula, mampu membawa dampak positif di tempat masing-masing,’’ harapannya.
Lebih lanjut Mas Lindra menyampaikan, kepala sekolah dan pengawas yang dilantik telah memiliki sertifikasi sesuai bidang masingmasing. Karenanya, amanah yang dipercayakan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.
‘’Jangan sampai amanah ini disalahgunakan. Kelak, amanah yang bapak/ibu terima harus di pertanggungjawabkan kepada Tuhan YME,’’ tutur bupati muda kelahiran 1992 itu.
Mas Lindra meneruskan, setiap kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik—mampu menata dokumen administrasi dan mengelola anggaran pendidikan yang diterima sesuai ke tentuan dan regulasi. Lebih dari itu, masing-masing kepala sekolah juga dituntut memiliki inovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kreativitas dalam mengelola lembaga. Misalnya, mampu mengakses anggaran pendidikan di luar APBD. Baik anggaran hibah dari provinsi, kementerian maupun pemerintah pusat. Sehingga tidak hanya berpangku tangan—menunggu ang garan dari pemerintah daerah.
‘’Inilah pentingnya inovasi dan kreativitas. Sehingga banyak akses yang bisa diambil untuk ke majuan pendidikan di Kabupaten Tuban,’’ tutur bupati muda berzodiak Aries itu.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Lindra juga menekankan pentingnya pendidikan non-akademik atau softskill. Sebab, tantangan pendidikan ke depan semakin berat. Karena itu, tugas pendidik tidak hanya sekadar transfer of knowledge. Lebih dari itu, siswa juga harus dibekali kemampuan wirausaha, keterampilan dalam berkomunikasi, mena namkan jiwa leadership, adaptif, hingga memiliki kemampuan problem solving, serta diimbangi dengan pendalaman nilai-nilai karakter luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Besar harapan, dengan penataan pendi dikan yang semakin baik tersebut, lama-lama belajar siswa di Kabupaten Tuban semakin meningkat.
‘’(Kinerja setiap kepala sekolah, Red) ini akan kita evaluasi setiap tahun. Sejauh mana capaian kinerja di sektor pendidikan akan terus kita evaluasi,’’ tandas Mas Lindra.
Hadir dalam pelantikan tersebut, Wakil Bupati Riyadi, jajaran forkopimda, Sekda Budi Wiyana, pimpinan OPD, serta perwakilan Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban. Kepala sekolah yang dilantik terdiri dari 183 kepala SD dan 28 kepala se-Kabupaten Tuban. Sedangkan tiga pengawas yang dilantik menempati posisi Pengawas Sekolah Madya SD di Kecamatan Jenu, Singgahan, dan Pengawas Sekolah Madya Rumpun Mapel Seni Budaya SMP di Dinas Pendidikan. (tok)