Grand Final Duta UMKM Jawa Timur diselenggarakan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMT) Surabaya, Minggu (10/9). Niken Ayu Purnamasari, 21, salah satu peserta asal Tuban dinyatkaan lolos sebagai Top 10 dan Duta Berbakat event tahunan tersebut.
MESKI gagal meraih predikat juara umum, Niken, sapaan akrabnya, mengaku bangga karena bisa mengenalkan beragam kekayaan Tuban pada gelaran level provinsi tersebut.
Ketika diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban melalui ponselnya, dia mengungkapkan kebahagiannya yang luar biasa. Niken juga berkali-kali berucap syukur atas capaian tersebut.
‘’Saya ingin menunjukkan dedikasi untuk kemajuan Tuban,’’ tegas mahasiswi jurusan agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur itu.
Ketika mengikuti Duta UMKM Jawa Timur, Niken yakin mampu bersaing dengan ratusan peserta lainnya. Itu salah satunya karena potensi besar yang dimiliki Tuban mampu untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal.
‘’Bumi Ronggolawe memiliki berbagai produk unggulan yang tidak dimiliki daerah lain di Jatim,’’ ujarnya yang mengaku ingin memberikan peran penting dalam memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk mengembangkan UMKM lokal.
Pencapaian Niken dalam kompetisi tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat generasi muda Tuban harus terus dikembangkan melalui panggung kompetisi.
‘’Semoga prestasi ini dapat menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian siapa pun dalam dunia wirausaha dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan UMKM di Tuban,’’ imbuh cewek kelahiran 12 Juli 2002 itu.
Untuk menembus panggung Grand Final Duta UMKM Jawa Timur, Niken mengaku harus mengikuti serangkaian seleksi yang ketat nan panjang.
Mulanya 105 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur menyerahkan portofolio untuk dinilai. Mereka yang dinyatakan lolos berhak mengikuti tes tulis dan tes wawancara.
Pada tahapan ini, Niken mempresentasikan sepuluh produk asal Tuban.
Di hadapan dewan juri, lulusan SMAN 4 Tuban itu memperkenalkan batik gedog, legen, kecap, kemplang rajungan, belimbing madu tasikmadu, emping jagung, keripik gayam, petis, kerupuk udang, dan terasi.
Pada babak semifinal tersisa 60 peserta. Alhamdulillah, Niken masuk di dalamnya. Mereka inilah yang harus disaring untuk memilih sepuluh finalis yang berhak mendapat tiket menuju tahap akhir.
Setelah dinyatakan lolos, Niken mengikuti tahap selanjutnya; karantina intensif yang memerlukan kemampuan beradaptasi yang tinggi.
Pada tahap akhir, para finalis diminta menampilkan bakatnya di hadapan dewan juri yang berpengalaman. Bakat apa yang di tampilkannya? ‘’Saya menari Sasanjung,’’ kata dara yang tinggal di Jalan Wahidin Sudirohusodo itu.
Sasanjung adalah salah satu tari tradisional asal Banyuwangi. Alasan Niken membawakan tari tersebut karena gerakannya yang sangat energik. Dan, tari yang dibawakan tersebut membuat dewan juri berdecak kagum.
Ya, kemampuan menari Niken tak perlu diragukan. Beberapa bulan yang lalu, dia pernah meraih runner up lomba tari nasional.
‘’Ingin menampilkan yang sudah saya kuasai agar totalitas,’’ kata dia. (yud/ds)