Musyawarah Cabang Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Tuban yang berlangsung di Gedung KSPK, kemarin (23/10) resmi menetapkan Muhammad Anwar sebagai Ketua DPC Periode 2022-2027. De Anwar—sapaan akrabnya, terpilih secara aklamasi dari 20 Pengurus Anak Cabang (PAC) HKTI se-Kabupaten Tuban.
MUHAMMAD ANWAR tidaklah asing di kalangan petani Tuban. Kiprahnya dalam memajukan pertanian di Bumi Ronggolawe sudah tidak diragukan. Telah banyak inovasi bidang pertanian yang dihasilkan, hingga memberikan contoh langsung kepada masyarakat— menjadi petani yang ramah terhadap lingkungan dan ekonomis.
Sebab alasan itulah, seluruh pengurus dan anggota HKTI se-Kabupaten Tuban sepakat dan bulat memilih De Anwar sebagai nakhoda baru DPC HKTI Tuban.
Hadirnya De Anwar di tubuh HKTI bak memberikan angin segar. De Anwar adalah harapan baru DPC HKTI dan seluruh petani di Kabupaten Tuban. Riuh kegembiraan dari seluruh peserta yang hadir menggema di ruang muscab dari awal hingga akhir. Sebagaimana yang diungkapkan pimpinan sidang, muscab HKTI di Tuban sungguh memberikan kesan yang luar biasa. Kekompakan dan kerukunan tampak dari seluruh pengurus dan anggota.
‘’Dari sekian muscab HKTI yang kami hadiri, Tuban sangat berkesan. Sosok seperti Pak Anwar ini memang sangat dibutuhkan untuk memajukan pertanian di Tuban. Seluruh pengurus dan anggota juga sangat rukun. Semuanya hadir. Ini karena sosok Pak Anwar memang diharapkan,’’ tutur Bambang Harianto, Pimpinan Sidang Muscab HKTI Tuban perwakilan dari DPD HKTI Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur Warsito berharap, De Anwar—sebagai nakhoda baru DPC HKTI Tuban mampu membawa perubahan bagi pertanian di Kabupaten Tuban. Sebab, tantangan pertanian di era modern ini amatlah berat.
Ditegaskan dia, di era yang serba cepat ini, peran HKTI tidak sekadar mendampingi petani mendapatkan pupuk subsidi. Lebih dari itu, HKTI harus mampu menjadi bagian dari problem solving kesusahan petani.
Warsito menyebut, istilah lainnya adalah building institution—sebagai penghubung petani. Mencarikan solusi ketika petani kesusahan modal, melepaskan petani dari jerat tengkulak dan rentenir, dan sejumlah problem lain yang dihadapi petani.
‘’Karena itu, HKTI harus memiliki hubungan yang luas, baik dengan perbankan urusan permodalan, dengan dunia akademisi dalam hal menciptakan benih sendiri, serta dengan lembaga/instansi terkait dalam hal kebijakan. Sehingga HKTI mampu menjadi solusi dari kesusahan petani,’’ harapannya.
Lebih jauh Warsito berpesan, DPC HKTI Tuban di bawah kepemimpinan Muhammad Anwar juga mampu meng eksploitasi sumber daya yang ada untuk kesejahteraan para petani. Dimulai dari kemandirian dalam proses pembibitan, bercocok tanam secara modern dan ekonomis, serta kritis terhadap kebijakan yang tidak pro terhadap kesejah teraan petani.
‘’Kami optimis, di bawah kepemimpinan Pak Anwar, HKTI Tuban mampu merealisasikan apa yang menjadi harapan kami. Dan terpenting, muaranya adalah untuk kemakmuran kaum tani di Tuban,’’ tuturnya. (tok)