TUBAN, Radar Tuban – Kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani mendapat perhatian Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Tuban.
Kemarin (25/2), sebelas  aktivis PMII dari perwakilan komisariat di Tuban menggelar aksi turun jalan dengan mendatangi kantor Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Tuban sambil membentangkan poster bertuliskan, Tuntaskan kelangkaan pupuk di Tuban.
Dikawal polisi, mahasiswa ini melakukan orasi di depan pintu masuk kantor DKPP.
Setelah orasi, mahasiswa sempat diajak berdialog di dalam ruang kantor di Jalan Mastrip tersebut, namun mereka menolak.
Ketua PC PMII Tuban Khoirukum Mimmu’aini mempertanyakan kelangkaan pupuk bersubsidi di Tuban yang terjadi setiap tahun. Padahal, kata dia, hal tersebut bisa antisipasi dinas melalui pengajuan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
Dia menyampaikan, RDKK berisi kuota yang sesuai kebutuhan petani dari luas lahan.
‘’Seharusnya setiap daerah tidak ada yang mengalami kelangkaan pupuk. Tuban hari ini mengalami kelangkaan pupuk di hampir semuau kecamatan,’’ ujarnya.
Mahasiswa IAINU Tuban ini juga mendorong Pemkab Tuban membangun forum stakeholder terkait alokasi pupuk. Perannya, mengawal pendataan, memastikan distribusi pupuk tepat sasaran, dan pencabutan perizinan agen pupuk yang melanggar peraturan. (fud/ds)
TUBAN, Radar Tuban – Kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani mendapat perhatian Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Tuban.
Kemarin (25/2), sebelas  aktivis PMII dari perwakilan komisariat di Tuban menggelar aksi turun jalan dengan mendatangi kantor Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Tuban sambil membentangkan poster bertuliskan, Tuntaskan kelangkaan pupuk di Tuban.
Dikawal polisi, mahasiswa ini melakukan orasi di depan pintu masuk kantor DKPP.
Setelah orasi, mahasiswa sempat diajak berdialog di dalam ruang kantor di Jalan Mastrip tersebut, namun mereka menolak.
Ketua PC PMII Tuban Khoirukum Mimmu’aini mempertanyakan kelangkaan pupuk bersubsidi di Tuban yang terjadi setiap tahun. Padahal, kata dia, hal tersebut bisa antisipasi dinas melalui pengajuan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
Dia menyampaikan, RDKK berisi kuota yang sesuai kebutuhan petani dari luas lahan.
- Advertisement -
‘’Seharusnya setiap daerah tidak ada yang mengalami kelangkaan pupuk. Tuban hari ini mengalami kelangkaan pupuk di hampir semuau kecamatan,’’ ujarnya.
Mahasiswa IAINU Tuban ini juga mendorong Pemkab Tuban membangun forum stakeholder terkait alokasi pupuk. Perannya, mengawal pendataan, memastikan distribusi pupuk tepat sasaran, dan pencabutan perizinan agen pupuk yang melanggar peraturan. (fud/ds)