RADARBISNIS – Tingginya minat penumpang terhadap layanan eksklusif kereta api mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya untuk menambah armada Suite Class Compartment. Mulai 1 Juni 2025, fasilitas mewah ini akan hadir di KA Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya Pasar Turi–Gambir (PP).
Langkah ini diambil sebagai respons atas lonjakan okupansi penumpang pada layanan serupa yang sebelumnya telah dioperasikan di KA Bima dan KA Semeru.
Sepanjang 2024, okupansi Suite Class di KA Semeru mencapai 131,09 persen dengan 7.665 penumpang dari kapasitas 5.841 kursi. Sementara KA Bima menembus 113,16 persen dari kapasitas 5.848 kursi.
Antusiasme itu terus berlanjut hingga awal tahun ini. Pada kuartal pertama 2025, KA Semeru kembali mencatat okupansi 126,03 persen dan KA Bima 101,04 persen.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menyatakan, peningkatan jumlah penumpang menjadi bukti tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan Suite Class Compartment.
“Tingkat keterisian yang melebihi 100 persen menunjukkan tingginya kebutuhan akan layanan yang menawarkan kenyamanan dan privasi maksimal. Untuk itu, kami menghadirkan kereta Suite Class generasi terbaru di KA Argo Bromo Anggrek,” ujar Luqman dilansir dari jawapos.com.
Kereta baru ini diklaim hadir dengan desain interior lebih modern dan fasilitas lebih lengkap. Juga, dilengkapi sistem teknologi terkini guna memberikan pengalaman perjalanan premium di jalur rel.
Kehadiran kereta mewah ini juga menjadi bagian dari komitmen KAI dalam menghadirkan inovasi transportasi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat urban masa kini.
“Kami ingin menjadikan perjalanan kereta tidak hanya sebagai moda transportasi, tapi juga pengalaman berkelas. Peluncuran Suite Class terbaru ini menjadi salah satu upaya meningkatkan standar layanan KA jarak jauh,” tuturnya.
Tiket Suite Class Compartment KA Argo Bromo Anggrek sudah bisa dipesan melalui aplikasi Access by KAI, laman resmi kai.id, atau loket stasiun. KAI juga membuka layanan pelanggan di nomor 121 untuk informasi lebih lanjut. (*)