27 C
Tuban
Friday, 11 April 2025
spot_img
spot_img

PPDB SD–SMP Digelar Usai Lebaran

TUBAN, Radar Tuban – Di saat kabupaten/kota lain sudah mulai tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB), Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban masih mematangkan pedoman teknis (domnis). Paling cepat PPDB baru bisa digelar sekitar satu bulan lagi atau setelah Hari Idul Fitri.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono melalui Kabid Pengelolaan Pendidikan SMP Rasmani menyampaikan, pelaksanaan PPDB saat ini masih dalam tahap usulan. Perencanaan domnis PPDB masih membutuhkan waktu cukup panjang mengingat ada sejumlah perubahan. Salah satunya terkait teknis penghapusan munaqosah sebagai syarat pedongkrak poin yang tahun ini dihapus.

‘’Saat ini masih harus koordinasi dulu dengan provinsi,’’ tuturnya.

Mantan Kabid Ketenagaan Disdik Tuban ini menyampaikan, diperkirakan tahap sosialisasi PPDB baru akan dimulai akhir Mei atau awal Juni. Selanjutnya baru dilakukan tahap penerimaan siswa baru melalui jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Sehingga, waktu selama Ramadan ini masih bisa dimaksimalkan sekolah untuk kegiatan keagamaan seperti pondok Ramadan atau tes munaqosah sebagai syarat kelulusan siswa SD.

Baca Juga :  Grandfinal Lomba Mewarnai & Festival Mozaik Bakal Bertabur Hadiah

Rasmani mengatakan, sistem zonasi pendidikan yang sudah berjalan tiga tahun terus disempurnakan. Untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini, Disdik Tuban memastikan akan menambah kuota zonasi lebih banyak dari tahun lalu. Tujuannya, agar jumlah siswa yang tertampung di sekolah terdekat lebih banyak dan siswa berprestasi tak lagi tersentral di sekolah perkotaan saja.

Dijelaskan dia, selama ini kuota prestasi terlalu banyak. Karena itu, kuota prestasi tahun ini akan dikurangi. Sebagai gantinya, kuota zonasi akan diperbanyak. Perlu diketahui kuota zonasi pada PPDB tahun lalu ditetapkan minimal 50 persen dari total pagu sekolah. Selanjutnya, 30 persen untuk kuota prestasi, 15 persen kuota afirmasi (siswa tak mampu), dan 5 persen kuota mutasi (perpindahan orang tua).

Baca Juga :  Sukses Antarkan Siswa ke Kampus Unggulan Dalam dan Luar Negeri

‘’Diusulkan kuota zonasi akan jadi 60 persen, tapi masih menunggu persetujuan provinsi dan mas bupati,’’ tutur dia. (yud/tok)

TUBAN, Radar Tuban – Di saat kabupaten/kota lain sudah mulai tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB), Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban masih mematangkan pedoman teknis (domnis). Paling cepat PPDB baru bisa digelar sekitar satu bulan lagi atau setelah Hari Idul Fitri.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono melalui Kabid Pengelolaan Pendidikan SMP Rasmani menyampaikan, pelaksanaan PPDB saat ini masih dalam tahap usulan. Perencanaan domnis PPDB masih membutuhkan waktu cukup panjang mengingat ada sejumlah perubahan. Salah satunya terkait teknis penghapusan munaqosah sebagai syarat pedongkrak poin yang tahun ini dihapus.

‘’Saat ini masih harus koordinasi dulu dengan provinsi,’’ tuturnya.

Mantan Kabid Ketenagaan Disdik Tuban ini menyampaikan, diperkirakan tahap sosialisasi PPDB baru akan dimulai akhir Mei atau awal Juni. Selanjutnya baru dilakukan tahap penerimaan siswa baru melalui jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Sehingga, waktu selama Ramadan ini masih bisa dimaksimalkan sekolah untuk kegiatan keagamaan seperti pondok Ramadan atau tes munaqosah sebagai syarat kelulusan siswa SD.

Baca Juga :  Pertama Kali PPDB SD Diberlakukan Online Tahun Ini

Rasmani mengatakan, sistem zonasi pendidikan yang sudah berjalan tiga tahun terus disempurnakan. Untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini, Disdik Tuban memastikan akan menambah kuota zonasi lebih banyak dari tahun lalu. Tujuannya, agar jumlah siswa yang tertampung di sekolah terdekat lebih banyak dan siswa berprestasi tak lagi tersentral di sekolah perkotaan saja.

- Advertisement -

Dijelaskan dia, selama ini kuota prestasi terlalu banyak. Karena itu, kuota prestasi tahun ini akan dikurangi. Sebagai gantinya, kuota zonasi akan diperbanyak. Perlu diketahui kuota zonasi pada PPDB tahun lalu ditetapkan minimal 50 persen dari total pagu sekolah. Selanjutnya, 30 persen untuk kuota prestasi, 15 persen kuota afirmasi (siswa tak mampu), dan 5 persen kuota mutasi (perpindahan orang tua).

Baca Juga :  Skripsi Dihapus? Rektor Unimed: Skripsi Lebih Memberi Manfaat untuk Mahasiswa

‘’Diusulkan kuota zonasi akan jadi 60 persen, tapi masih menunggu persetujuan provinsi dan mas bupati,’’ tutur dia. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img