Radartuban.jawapos.com – Komitmen Jawa Pos Radar Tuban untuk membumikan literasi tidak terbatas hanya di kawasan perkotaan saja. Pada kegiatan Radar Tuban Mengajar yang digelar Sabtu (18/3), giliran SMAN 1 Tambaboyo yang menjadi tuan rumah program untuk membumikan literasi dan jurnalistik tersebut. Sekitar 40 siswa antusias memahami cara menjadi penulis berita. Tujuannya, melestarikan Mekar, majalah sekolah yang terbit dua kali setahun itu.
Kepala SMAN 1 Tambakboyo Dewi Insani mengatakan, jurnalistik adalah ilmu tertinggi dalam dunia penulisan. Itu karena yang ditulis jurnalis harus sesuai fakta. Ilmu inilah, kata dia, yang sangat dibutuhkan siswa-siswi untuk menulis berbagai hal sesuai dengan minat dan bakatnya. ‘’Diundangnya tim Jawa Pos Radar Tuban ke SMATA (sebutan SMAN 1 Tambakboyo, Red) diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan seputar dunia penulisan,’’ ucapnya.
Mantan guru SMAN 1 Tuban itu  menuturkan, selain majalah, dalam waktu dekat, sekolah juga berencana menerbitkan buku karya siswa dan guru.
Dewi, panggilannya berharap ilmu yang diberikan wartawan Jawa Pos Radar Tuban Yudha Satria mampu menjadi modal untuk mencetak buku perdana. ‘’Targetnya tahun ini cetak dua majalah dan tiga buku untuk meningkatkan pemahaman literasi peserta didik,’’ ujarnya.
Tidak hanya belajar menjadi wartawan. Para siswa juga menanyakan tips dan trik menulis rutin setiap hari. Sebab, ada lima siswa SMATA yang sudah menulis novel melalui platform Wattpad. Para siswa mengaku kagum dengan konsistensi wartawan Jawa Pos Radar Tuban yang setiap hari harus menghasilkan tulisan untuk dibaca masyarakat. Karena itu, setiap siswa bergantian mengorek informasi terkait cara menjaga konsistensi dan mengusir rasa malas saat akan menulis. (yud/ds)