Pemkab Tuban bertekad melestarikan alam dan lingkungan. Itu ditegaskan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup yang digelar Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban kemarin (30/6). Bupati muda ini menuturkan terciptanya alam dan lingkungan yang lestari bukan hanya untuk generasi saat ini saja. Melainkan untuk anak cucu di masa depan.
PESAN yang disampaikan Mas Bupati, sapaannya itu sangat visioner dan sarat cinta kasih. Itu karena atensinya terhadap pelestarian lingkungan tersebut demi kehidupan anak cucu di masa mendatang.
Bupati yang dilantik pada 20 Juni 2021 itu sepertinya tidak tega apabila generasi mendatang hidup berdampingan dengan alam dan lingkungan yang rusak dan tidak ramah.
‘’Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua pihak dan semua unsur masyarakat untuk berkomitmen melindungi alam dan lingkungan sekitar. Saya meyakini kolaborasi yang baik antara para pihak, masyarakat, dan pemerintah mampu menyuguhkan kelestarian alam dan lingkungan bagi anak cucu kita di masa depan,’’ tegasnya.
Bupati berzodiak Aries ini menyadari keberhasilan menjaga alam dan lingkungan tidak serta merta dapat dilakukan dengan cepat. Artinya, komitmen berkelanjutan memang perlu ditunjukkan. Kegiatan-kegiatan melindungi alam dan lingkungan, lanjut dia, tidak bisa hanya dilakukan sekali dua kali dan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Komitmen Lestarikan Alam dan Lingkungan demi Anak-Cucu setelah itu selesai.
Karena itu, Mas Bupati berharap semua pihak setia dengan komitmennya. Mas Bupati juga mengingatkan jika terbesit rasa malas atau enggan menjaga alam dan lingkungan, setidaknya perlu berpikir bahwa apa yang diperbuat generasi saat ini nantinya berdampak bagi generasi mendatang.
‘’Jangan sampai kita meninggalkan jejak yang buruk untuk anak cucu kita. Apalagi terkait alam dan lingkungan,’’ tandasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Hub Tuban Bambang Irawan menyadari hal yang menjadi komitmen Mas Bupati. Karena itu, selama satu tahun kepemimpinan Bupati Lindra, instansinya terus mengoptimalkan program-program perawatan dan perlindungan alam serta lingkungan.
Salah satunya menanam 30.000 pohon di seluruh Kabupaten Tuban. Utamanya di lahan-lahan kritis. Seperti beberapa titik di Kecamatan Grabagan dan Semanding. Pejabat asal Kabupaten Lamongan ini menerangkan, pohon-pohon yang ditanam di lahan-lahan kritis tersebut semuanya tanaman buah berjenis tegak dan berkayu keras. Di antaranya, nangka, jambu, kelengkeng, dan beberapa varietas lainnya.
Pohon dengan jenis demikian, terang Bambang, memiliki banyak fungsi. Selain lebih menghijaukan lahan-lahan kritis, pohon-pohon tersebut cukup efektif mencegah erosi di perbukitan dan mampu menyerap lebih banyak air hujan. Pohon jenis ini juga bernilai ekonomi apabila sudah memasuki masa berbuah.
‘’Buah-buahnya itu bisa diambil warga sekitar untuk dimanfaatkan. Entah untuk konsumsi sendiri hingga dikelola atau diolah bersama untuk dijual,’’ imbuhnya.
Selain melakukan penanaman pohon buah, pejabat bergelar insinyur ini juga mengungkapkan, selama satu tahun Mas Bupati menjabat, tercatat sudah 16.400 titik sumur resapan yang dibuat oleh DLH Hub. Puluhan ribu sumur resapan tersebut tersebar pada 311 desa dan 17 kelurahan di Bumi Ronggolawe. Rinciannya di masing-masing desa/kelurahan terdapat 50 sumur resapan.
Bambang menjelaskan, sumur resapan tersebut bermanfaat untuk menjaring air hujan agar masuk ke dalam tanah dan tidak langsung menuju laut. Dengan demikian, cadangan air tanah Kabupaten Tuban semakin melimpah. Lebih lanjut dia menyampaikan prinsip kolaborasi yang sering ditekankan Mas Bupati dan sudah dijalankan dengan kompak.
Dalam perlindungan alam dan lingkungan, terang dia, pihaknya menggencarkan kerja sama dengan industri-industri di Kabupaten Tuban. Salah satu yang sudah diteken adalah kerja sama DLH Hub dengan PT Trans Pacific Petro chemical Indotama (TPPI) untuk membangun ruang terbuka hijau keanekaragaman hayati di eks bengkok Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban.
Untuk pengelolaan persampahan, lanjut Bambang, DLH Hub telah meneken kerja sama dengan PT PJB UBJOM PLTU Tanjung Awar-Awar. Bentuknya, mengelola sampah menjadi substitusi batu bara yang akan dikirimkan ke industri kelistrikan tersebut. Dia menegaskan kerja sama tersebut sudah diteken Mas Bupati dan perwakilan dua perwakilan industri tersebut dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup kemarin.
Sedangkan dengan unsur masyarakat, bentuk kolaborasi yang dibangun adalah menjalin kerja sama dengan 60 bank sampah. Per bulannya, puluhan bank sampah yang dikelola masyarakat tersebut berhasil mengolah ratusan kilogram sampah menjadi bernilai ekonomis. (sab/ds)