31.8 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Bupati Lindra: Pemasangan 231 PJU di Wilayah Pedesaan Bakal Jadi Prioritas

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Peran penerangan jalan umum (PJU) sebagai fasilitas pendukung jalan pada malam hari cukup vital. Utamanya jalan di pedesaan. Karena lokasinya jauh dari pusat kota, PJU di wilayah pedesaan kerap diabaikan.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bertekad menerangi sebagian besar jalan pedesaan.

”Pemasangan PJU merupakan program prioritas Pemkab Tuban,” ujarnya menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Tuban dalam kunjungan kerja ke Dusun Selang, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Jumat (25/2).

Titik jalan pedesaan mana saja yang akan diterangi? Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Sumarno mengatakan, program menerangi jalan desa dengan lampu-lampu PJU sudah masuk rencana institusinya. Pembiayaannya bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2022 sebesar Rp 2,86 miliar.

Baca Juga :  Giliran Harga Bawang Merah Naik Dua Kali Lipat di Sejumlah Pasar Tradisional

Marno, panggilan akrabnya memaparkan,  sebelas lokasi jalan yang diterangi tersebar pada Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel, Grabagan, Bancar, Kerek, Soko, Merakurak, Senori, dan Grabagan. Salah satunya, 32 titik di jalan Desa Banjar-―Simorejo, Kecamatan Widang. Selengkapnya grafis.

”Dari sebelas lokasi tersebut jika ditotal jumlahnya 231 unit lampu,” ujar pejabat 52 tahun itu.

Marno menegaskan, Mas Bupati, panggilan akrab bupati meminta instansinya serius berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan kecamatan yang dilewati sebelas lokasi pemasangan PJU.

Dia mengatakan, dengan diteranginya  jalan-jalan poros desa―kecamatan, bupati berharap memiliki dampak pada ekonomi. Analoginya, PJU di satu wilayah menjadikan kawasan tersebut lebih ramai dan tidak terkesan angker. Juga meminimalisasi kriminalitas.

Baca Juga :  Bangun Infrastruktur Memadai, Langkah Konkret Bantu Petani

”Setelah diterangi PJU, muncul warung-warung. Ekonomi pun bergeliat,” ujarnya.

Terkait besar kecilnya geliat ekonomi tersebut, Marno mengatakan, hal tersebut tergantung pada masyarakat setempat. Dan, tentu saja ditentukan beberapa hal. Di antaranya, seberapa proaktif, inovatif, dan masif masyarakat setempat menggarap potensi  tersebut.

Pejabat yang tinggal di Perum Tasikmadu, Kecamatan Palang ini mengakui menemui kendala pemasangan PJU pedesaan di salah satu wilayah. Yakni, di jalan Senori―Kenduruan. Wilayah di barat daya Bumi Ronggolawe ini belum teraliri jaringan listrik PJU.

”Solusinya, kita harus berkoordinasi dengan PLN,” ujarnya.

Jika terkendala jaringan, kata Marno, solusinya memakai tenaga surya. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Peran penerangan jalan umum (PJU) sebagai fasilitas pendukung jalan pada malam hari cukup vital. Utamanya jalan di pedesaan. Karena lokasinya jauh dari pusat kota, PJU di wilayah pedesaan kerap diabaikan.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bertekad menerangi sebagian besar jalan pedesaan.

”Pemasangan PJU merupakan program prioritas Pemkab Tuban,” ujarnya menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Tuban dalam kunjungan kerja ke Dusun Selang, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Jumat (25/2).

Titik jalan pedesaan mana saja yang akan diterangi? Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Sumarno mengatakan, program menerangi jalan desa dengan lampu-lampu PJU sudah masuk rencana institusinya. Pembiayaannya bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2022 sebesar Rp 2,86 miliar.

Baca Juga :  Silpa 2022 Tuban Tembus Rp 600 Miliar

Marno, panggilan akrabnya memaparkan,  sebelas lokasi jalan yang diterangi tersebar pada Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel, Grabagan, Bancar, Kerek, Soko, Merakurak, Senori, dan Grabagan. Salah satunya, 32 titik di jalan Desa Banjar-―Simorejo, Kecamatan Widang. Selengkapnya grafis.

- Advertisement -

”Dari sebelas lokasi tersebut jika ditotal jumlahnya 231 unit lampu,” ujar pejabat 52 tahun itu.

Marno menegaskan, Mas Bupati, panggilan akrab bupati meminta instansinya serius berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan kecamatan yang dilewati sebelas lokasi pemasangan PJU.

Dia mengatakan, dengan diteranginya  jalan-jalan poros desa―kecamatan, bupati berharap memiliki dampak pada ekonomi. Analoginya, PJU di satu wilayah menjadikan kawasan tersebut lebih ramai dan tidak terkesan angker. Juga meminimalisasi kriminalitas.

Baca Juga :  PNS Dirugikan, DPRD Sarankan Gugat ke PTUN

”Setelah diterangi PJU, muncul warung-warung. Ekonomi pun bergeliat,” ujarnya.

Terkait besar kecilnya geliat ekonomi tersebut, Marno mengatakan, hal tersebut tergantung pada masyarakat setempat. Dan, tentu saja ditentukan beberapa hal. Di antaranya, seberapa proaktif, inovatif, dan masif masyarakat setempat menggarap potensi  tersebut.

Pejabat yang tinggal di Perum Tasikmadu, Kecamatan Palang ini mengakui menemui kendala pemasangan PJU pedesaan di salah satu wilayah. Yakni, di jalan Senori―Kenduruan. Wilayah di barat daya Bumi Ronggolawe ini belum teraliri jaringan listrik PJU.

”Solusinya, kita harus berkoordinasi dengan PLN,” ujarnya.

Jika terkendala jaringan, kata Marno, solusinya memakai tenaga surya. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img