Radartuban.jawapos.com – Pencatutan nama sebagai anggota oleh partai politik (parpol) kian ngawur—tanpa pandang bulu. Jika umumnya yang dicatut adalah warga biasa atau pejabat negara seperti PNS, TNI, Polri, kepala desa, hingga panitia penyelenggara.
Kini giliran anggota DPRD. Meski jelas-jelas sudah menjadi anggota partai lain, tapi masih saja dicatut. Sungguh jeruk makan jeruk. Korbannya adalah Edi Susanto, anggota DPRD dari Fraksi Golkar. Politikus Partai Golkar yang sudah dua periode menjadi anggota dewan ini dicatut sebagai anggota Partai Buruh.
Dikonfirmasi perihal pencatutan nama anggotanya tersebut, Ketua Fraksi Golkar Suratmin membenarkan atas pencatutan identitas teman sejawatnya tersebut.
Pencatutan nama tersebut diketahui setelah verifikasi administrasi. Sontak, internal Partai Golkar langsung kaget.
‘’Mas Edi (Edi Susanto, Red) sudah membuat surat keterangan bahwa dirinya adalah anggota Golkar,’’ ujarnya.
Soal kronologinya seperti apa? Suratmin mengaku tidak tahu persis. Yang jelas, tegas dia, Edi Susanto adalah anggota Partai Golkar dan sudah didaftarkan sebagai angota parpol dalam sipol.
‘’Tapi sepertinya tidak hanya Mas Edi yang namanya ganda. Dari 1.536 anggota yang kami upload, masih ada sekitar 86 nama yang dinyatakan belum memenuhi syarat (BMS),’’ katanya curiga, ‘’apakah terdeteksi ganda ini juga tercatat di parpol lain atau tidak, kami masih menunggu kepastian,’’ ujarnya.
Lebih lanjut politikus yang terpilih dari dapil satu ini memastikan, kondisi ganda antarparpol bukan hanya dialami Partai Golkar. Menurutnya, hampir semua parpol
mengalami hal yang sama.
‘’Bukan kami saja partai lain juga,’’ katanya.
Edi Susanto, anggota DPRD Tuban sekaligus Partai Golkar yang namanya dicatut Partai Buruh ini mengaku kaget setelah namanya muncul sebagai anggota Partai Buruh.
Kendati demikian, dirinya tidak akan mempermasalahkan sampai ke ranah hukum.
‘’Bagi saya tidak masalah, kami itu kan sama-sama orang lapangan,’’ ujarnya bersayap.
Terpisah, Ketua DPD Partai Buruh Duraji mengaku tidak tahu perihal pencatutan nama Edi Susanto sebagai anggota partainya. Adji—sapaan akrabnya, mengklaim bahwa semua anggota yang di-upload di sipol sebanyak 3.581 orang itu berdasarkan kesadaran setiap anggota. Tidak ada catut-mencatut.
‘’Yang kami masukkan itu karena mereka mendaftar sendiri kepada kami. Atau malah jangan-jangan Mas Edi yang daftar sendiri ke Partai Buruh,’’ katanya. (fud/tok)