Radartuban.jawapos.com – Selama ini peran kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan tak lebih untuk urusan administrasi. Idealnya, kantor pemerintah juga ramah dan bersahabat dengan masyarakatnya. Itulah yang menjadi fokus Pemkab Tuban yang mulai menata kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan agar menjadi wajah atau etalase produk unggulan di wilayahnya.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dalam talkshow ekonomi kreatif (ekraf) di Pantai Boom menegaskan, kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan harus jadi etalase produk unggulan di masing-masing wilayahnya. Semua produk UMKM (usaha mikro kecil menengah) unggulan harus ditampilkan. ‘’Balai desa/kelurahan dan kantor kecamatan harus jadi etalase produk unggulan di wilayahnya. Semua Pak Camat siap?’’ tanya Mas Lindra, panggilan akrabnya yang langsung dijawab siap oleh seluruh camat yang datang.
Tak tanggung-tanggung, bupati termuda di Tuban ini meminta realisasi produk UMKM masuk ke kantor pemerintahan maksimal satu bulan. Tujuannya untuk mengenalkan produk tersebut ke masyarakat lain atau tamu dari luar kecamatan. Dengan demikian, produk UMKM dapat menghidupkan perekonomian masyarakat hingga ke level paling kecil. ‘’Nantinya per kecamatan harus muncul produk unggulan dari desanya, bulan depan harus sudah mulai,’’ tegasnya.
Mas Lindra menjelaskan, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 menjadi salah satu fokus pemkab. Dia mengatakan, kegiatan pemulihan ekonomi akan disamaratakan di semua kecamatan.
Bupati kemudian memberikan contoh Car Free Night (CFN) yang digelar pemkab di Bundaran Sleko. Kegiatan tersebut, menurut dia, banyak memulihkan perekonomian masyarakat. ‘’Kegiatan pemulihan ekonomi semacam ini akan diperluas. Kalau bisa di semua kecamatan,’’ kata did bersemangat.
Bupati berzodiak Aries ini juga menyampaikan proyeksi rancangan pembangunan Tuban tahun depan. Pada 2023, kata Mas Lindra, Pemkab Tuban sudah merencanakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di masing-masing kecamatan. RTH tersebut nantinya akan menjadi pusat produk UMKM dan ekraf. Rencana tersebut saat ini sudah dibahas untuk segera direalisasikan tahun depan. ‘’Masih ditemukan kendala minimnya lahan, tapi akan kami upayakan untuk realisasi pada 2023,’’ ujarnya. (yud/ds)
Radartuban.jawapos.com – Selama ini peran kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan tak lebih untuk urusan administrasi. Idealnya, kantor pemerintah juga ramah dan bersahabat dengan masyarakatnya. Itulah yang menjadi fokus Pemkab Tuban yang mulai menata kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan agar menjadi wajah atau etalase produk unggulan di wilayahnya.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dalam talkshow ekonomi kreatif (ekraf) di Pantai Boom menegaskan, kantor kecamatan dan balai desa/kelurahan harus jadi etalase produk unggulan di masing-masing wilayahnya. Semua produk UMKM (usaha mikro kecil menengah) unggulan harus ditampilkan. ‘’Balai desa/kelurahan dan kantor kecamatan harus jadi etalase produk unggulan di wilayahnya. Semua Pak Camat siap?’’ tanya Mas Lindra, panggilan akrabnya yang langsung dijawab siap oleh seluruh camat yang datang.
Tak tanggung-tanggung, bupati termuda di Tuban ini meminta realisasi produk UMKM masuk ke kantor pemerintahan maksimal satu bulan. Tujuannya untuk mengenalkan produk tersebut ke masyarakat lain atau tamu dari luar kecamatan. Dengan demikian, produk UMKM dapat menghidupkan perekonomian masyarakat hingga ke level paling kecil. ‘’Nantinya per kecamatan harus muncul produk unggulan dari desanya, bulan depan harus sudah mulai,’’ tegasnya.
Mas Lindra menjelaskan, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 menjadi salah satu fokus pemkab. Dia mengatakan, kegiatan pemulihan ekonomi akan disamaratakan di semua kecamatan.
Bupati kemudian memberikan contoh Car Free Night (CFN) yang digelar pemkab di Bundaran Sleko. Kegiatan tersebut, menurut dia, banyak memulihkan perekonomian masyarakat. ‘’Kegiatan pemulihan ekonomi semacam ini akan diperluas. Kalau bisa di semua kecamatan,’’ kata did bersemangat.
- Advertisement -
Bupati berzodiak Aries ini juga menyampaikan proyeksi rancangan pembangunan Tuban tahun depan. Pada 2023, kata Mas Lindra, Pemkab Tuban sudah merencanakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di masing-masing kecamatan. RTH tersebut nantinya akan menjadi pusat produk UMKM dan ekraf. Rencana tersebut saat ini sudah dibahas untuk segera direalisasikan tahun depan. ‘’Masih ditemukan kendala minimnya lahan, tapi akan kami upayakan untuk realisasi pada 2023,’’ ujarnya. (yud/ds)