RADARTUBAN – Meski baru awal dari rangkaian pengisian perangkat desa (perades), rekanan yang bakal digandeng sebagai menyedia soal tes tulis telah mengerucut pada tiga perguruan tinggi.
Ketiga perguruan tinggi tersebut, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlang ga (Unair), dan Universitas Brawijaya (Unibraw).
Nama ketiga perguruan tinggi tersebut disodorkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban kepada pemerintah desa (pemdes) pada sosialisasi juknis pengisian perades kemarin (6/6).
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Sekretaris Desa Bejagung, Kecamatan Semanding Aswiwik mengatakan, untuk menentukan satu dari tiga perguruan tinggi yang digandeng, tergantung pada anggaran desa.
Dia menyebut anggaran pembuatan soal ujian untuk satu formasi perangkat desa berkisar Rp 7-10 juta.
Kalau perguruan tinggi memberikan bugdet di atas Rp 10 juta, maka pemerintah desanya akan menego dan mempertimbangkan tawaran antarperguruan tinggi.
Sebaliknya, kata dia, kalau anggaran yang disodorkan perguruan tinggi di bawah Rp 10 juta, maka pemerintah desanya langsung menunjuk.
Wiwik terang-terangan menyebut anggaran yang disiapkan pemerintah desanya untuk pengisian perades sekitar Rp 42 juta.
Dana tersebut untuk pengisian satu lowongan. Pembelanjaannya, Rp 10 juta untuk pihak ketiga dan sisanya pembiayaan rapat dan lainnya.
RADARTUBAN – Meski baru awal dari rangkaian pengisian perangkat desa (perades), rekanan yang bakal digandeng sebagai menyedia soal tes tulis telah mengerucut pada tiga perguruan tinggi.
Ketiga perguruan tinggi tersebut, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlang ga (Unair), dan Universitas Brawijaya (Unibraw).
Nama ketiga perguruan tinggi tersebut disodorkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban kepada pemerintah desa (pemdes) pada sosialisasi juknis pengisian perades kemarin (6/6).
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Sekretaris Desa Bejagung, Kecamatan Semanding Aswiwik mengatakan, untuk menentukan satu dari tiga perguruan tinggi yang digandeng, tergantung pada anggaran desa.
Dia menyebut anggaran pembuatan soal ujian untuk satu formasi perangkat desa berkisar Rp 7-10 juta.
- Advertisement -
Kalau perguruan tinggi memberikan bugdet di atas Rp 10 juta, maka pemerintah desanya akan menego dan mempertimbangkan tawaran antarperguruan tinggi.
Sebaliknya, kata dia, kalau anggaran yang disodorkan perguruan tinggi di bawah Rp 10 juta, maka pemerintah desanya langsung menunjuk.
Wiwik terang-terangan menyebut anggaran yang disiapkan pemerintah desanya untuk pengisian perades sekitar Rp 42 juta.
Dana tersebut untuk pengisian satu lowongan. Pembelanjaannya, Rp 10 juta untuk pihak ketiga dan sisanya pembiayaan rapat dan lainnya.