TUBAN, Radar Tuban – Kepastian pemberlakukan susunan organisasitata kerja (SOTK) baru Pemkab Tuban yang ditunggu-tunggu akhirnya terjawab tadi malam. Itu menyusul dilantiknya para pejabat yang mendapat amanah untuk menduduki pos-pos jabatan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) berdasar nomenklatur baru.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky itu berlangsung di Pandapa Krida Manunggal. Selain melantik para pejabat pimpinan tinggi pratama yang menduduki jabatan kepala dinas/badan. Juga ratusan pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Pemkab Tuban. Total pejabat yang dilantik sebanyak 530 orang.
Momentum bersejarah di awal 2022 ini sekaligus menjadi era baru kepemimpinan Bupati Lindra. Era dimana Mas Bupati—sapaan akrabnya bupati bisa menyusun formasi birokrasi secara penuh sesuai yang diharapkan menyusul perubahan nomenklatur OPD secara total di internal Pemkab Tuban. Tentunya, orang-orang yang dipilih untuk menduduki pos-pos jabatan tertentu, utamanya pada jabatan strategis adalah orang-orang pilihan yang dianggap mampu mengejawentahkan setiap visi dan misinya dalam memajukan Kabupaten Tuban.
Besar harapan, era baru birokrasi Pemkab Tuban dibawah komando bupati ini akan dengan cepat membawa perubahan untuk Kabupaten Tuban. Perubahan yang sejalan dengan semangat muda yang digelorakan Bupati Lindra.
Bupati Lindra dalam sambutannya mengatakan, bahwa pihaknya menginginkan di era pemerintahannya ini harus kerja cepat dan tepat ‘’Bersiaplah bapak/ibu yang mendapatkan amanah bahwa tidak akan mengenal waktu, karena 24 jam harus siap menerima tugas-tugas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada Tuban,’’tuturnya.
Lebih lanjut Bupati Lindra meminta, hari ini juga, Minggu (9/1) seluruh pejabat yang dilantik harus segera beradaptasi dengan amanah yang diembannya. ‘’Karena hari Senin (10/1), bapak/ibu sudah siap kembali bekerja dengan cepat,’’ tegasnya.
Soal pelantikan yang baru dilakukan, menurutnya pelantikan sudah ditargetkan awal tahun ini. Hanya saja, banyak hal perlu diselesaikan secara administrasi. Misalnya, ada OPD yang membutuhkan persetujuan dari pemerintah pusat, seperti dinas kependudukan dan pendatatan sipil (disdukcapil). Hingga akhirnya pelantikan barus bias dilaksanakan pada akhir minggu pertama Januari. ‘’Alhamdulillah karena berkat kekompakan kita bersama pelantikan ini bias laksanakan,’’ imbuhnya.
Pelantikan yang memberikan kepastian terhadap pemberlakuan SOTK tersebut, juga memberikan angin segar bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkab Tuban. Gaji PNS sempat molor sepekan lebih akhirnya bakal segera cair menyusul ditetapkannya pejabat definitive di masing-masing OPD. Pun dengan kegiatan pemerintahan yang membutuhkan penyerapan anggaran, akhirnya ada kepastian untuk bisa segera mencairkan anggaran. Karena itu, setelah semua beres, maka semua OPD harus berlari kencang merealisasikan kegiatan dan program di masing-masing OPD.
Pelantikan yang berlangsung pada malam hari itu sempat membuat sejumlah wartawan kecele. Pasalnya, beredar informasi pelantikan berlangsung pukul 13.30 WIB. Sejumlah wartawan pun datang ke pendopo tepat pada jam tersebut. Sepintas tidak ada yang menyangka bahwa pelantikan akan diundur malam, tepatnya pukul 18.30 WIB. Sebab, pada siang itu kursi-kursi di dalam pendapa sudah tertata rapi. Jumlah kursi yang berjajar sangat banyak. Namun, setelah menunggu sekitar dua jam, ternyata pelantikan tak kunjung dilaksanakan. Tidak ada satupun pejabat yang datang. Selanjutnya, berhembus kabar bahwa pelantikan diundur pada malam.(fud/tok)