Radartuban.jawapos.com – Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari mengatakan kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT) menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara negara untuk menampilkan pola hidup sederhana pada publik.
“Peristiwa yang terkait dengan RAT ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk mendorong adanya pola hidup yang sederhana yang ditunjukkan oleh para penyelenggara negara,” kata Taufik di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Dia menyebut pola hidup sederhana pada penyelenggara negara patut dikedepankan karena akan berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap pemegang otoritas yang bertugas mengatur negara.
Ia kemudian mencontohkan pejabat pajak di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan seperti Rafael, telah dipercayakan publik untuk mengurus pajak yang mereka laporkan.
Sehingga, lanjut dia, apabila penyelenggara negara tersebut menampilkan gaya hidup mewah dapat menggiring pada munculnya pertanyaan-pertanyaan publik dan goncangan kepercayaan publik yang akan berimbas pada bidang yang dikelola-nya itu sendiri.
“Nah, itu kan akhirnya menyulitkan penyelenggaraan negara terkait dengan perpajakan itu sendiri,” ujar Tobas, sapaan karib Taufik Basari.
Namun, kata dia, bukan berarti penyelenggara negara tidak boleh memiliki penghasilan besar yang bisa diperoleh dari usaha hingga warisan keluarga, melainkan penyelenggara negara tersebut tidak boleh menyalahkan gunakan wewenang-nya demi tujuan memperkaya pribadi.
“Itu kan boleh-boleh saja sebenarnya, tetapi yang paling penting adalah jangan sampai kemudian ada penyalahgunaan wewenang,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengajak penyelenggara negara agar bisa memposisikan dirinya tidak menampilkan gaya hidup mewah yang dapat berimbas pada hilangnya kepercayaan publik.
“Kesadaran diri untuk tidak bermewah-mewah karena beban sebagai penyelenggara negara itu sangat penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan,” ucapnya. (*)
Sumber: ANTARA