28.9 C
Tuban
Thursday, 21 November 2024
spot_img
spot_img

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban

Tingkatkan Hasil Pertanian, Langgengkan Predikat Lumbung Pangan Nasional

spot_img

Misi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Tuban, dijalankan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban secara baik. Tahun ini, DKP2P Tuban berhasil meningkatkan produksi pertanian pangan di Bumi Ronggolawe yang melimpah, bahkan surplus.

MELIMPAH hingga surplusnya hasil produksi pertanian pangan tahun ini jadi legitimasi bahwa DKP2P Tuban tidak main-main menjalankan misi bupati.

Perencanaan berikut realisasi program selalu dilandasi etos kerja yang tinggi dan semangat berkolaborasi. Hal itu sebagaimana dipesankan bupati yang akrab disapa Mas Lindra itu.

Kepala DKP2P Tuban Eko Arif Yulianto mengatakan, melimpah hingga surplusnya hasil produksi pertanian pangan tahun ini juga melanggengkan predikat Kabupaten Tuban sebagai lumbung pangan nasional.

Arif, sapaannya, menyampaikan, predikat lumbung pangan nasional sangat membanggakan. Sebab, dengan disandangnya predikat tersebut, Bumi Ronggolawe berperan lebih besar ketimbang kabupaten/kota lain dalam menyukseskan swasembada pangan yang berhasil dicapai Indonesia pada 2022.

‘’Intinya, pertanian pangan di Kabu paten Tuban tak perlu diragukan. Pemerintah pusat sudah mengakuinya dari segi kuantitas-kualitas,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (15/11).

Mantan camat Parengan itu memaparkan, komoditas pertanian pangan di Kabupaten Tuban yang diakui keunggulan kuantitas dan kualitasnya adalah padi dan jagung.

Baca Juga :  Sektor Pertanian di Karawang Sekitar Rp2,6 Miliar Akibat Banjir

Arif mengungkapkan, hasil produksi padi di Kabupaten Tuban tahun ini diproyeksikan sebesar 666.651 ton dengan luas tanam 107.230 hektare (ha).

Tak jauh berbeda dengan luas tanam dan hasil produksi padi pada 2021 lalu.

AKRABI PETANI: Kepala DKP2P Tuban Eko Arif Yulianto foto bersama petani saat mengecek lahan padi.

‘’Di Provinsi Jatim, hasil produksi padi Kabupaten Tuban selalu berada di klasemen atas. Tidak pernah tidak,’’ tegas pejabat yang berdomisili di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban itu.

Terkait hasil komoditas jagung, kata Arif, Kabupaten Tuban tergolong jagonya. Pada 2021, hasil produksi jagung Kabupaten Tuban masuk ka tegori terbesar se-Provinsi Jatim. Angkanya 758.213 ton dari total luas tanam 135.762 ha.

Tahun ini, prestasi yang sama dipastikan terulang. Sebab, tahun ini luas tanaman jagung meningkat menjadi 137.138 ha. Hasil produksinya diproyeksi sebanyak 770.490 ton.

Mengacu capaian hasil produksi pertanian pangan tahun sebelumnya dan proyeksi tahun ini, dia memastikan aman pasokan atau stok pangan untuk masyarakat Kabupaten Tuban. Bahkan, bisa dikatakan lebih.

Karena itu, hasil produksi padi dan jagung perlu dikirim ke luar kota untuk memenuhi kebutuhan pangan di kota tujuan dan dikonversi menjadi uang.

Lebih lanjut, pejabat kelahiran 1966 itu menambahkan, selain melanggengkan predikat lumbung pangan nasional, Kabupaten Tuban sekarang ini menggalakkan budaya konsumsi keanekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal kepada masyarakat.

Baca Juga :  Tanggal Pemilu Sudah Ditetapkan, KPUK Tinggal Menunggu Juknis

Budaya tersebut, kata Arif, diharapkan merangsang masyarakat lebih mencintai dan bergantung pada ragam ketersediaan pangan di sekitarnya.

PETIK HASIL: Para ibu KWT Gading di Desa Klumpit, Kecamatan Soko ketika memanen hasil Program Pangan Lestari DKP2P Tuban.

Penggalakan budaya tersebut, lanjut dia, bisa dilakukan melalui program Pekarangan Pangan Lestari. Subyek yang dibina kelompok wanita tani (KWT).

Pejabat lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang itu mengungkapkan, KWT sudah berjalan optimal pada puluhan titik.

Tahun ini, diberdayakan pada empat titik. Di antaranya, KWT Gading di Desa Klumpit, Kecamatan Soko; KWT Sekar Tanjung di Desa Padasan, Kecamatan Kerek; serta KWT Jatimulyo Hortikultura di Desa Jatisari dan KWT Melati di Desa Nrayung, keduanya di Kecamatan Senori.

‘’Ke depan, KWT yang optimal akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan kinerja kami (DKP2P, Red),’’ ujarnya.

Salah satu KWT yang menorehkan prestasi adalah KWT Padang Terang di Desa Dawung, Kecamatan Palang.

KWT tersebut menyabet juara dua Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat Provinsi Jatim pada September lalu dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-42 di Surabaya. (sab/ds)

Misi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Tuban, dijalankan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban secara baik. Tahun ini, DKP2P Tuban berhasil meningkatkan produksi pertanian pangan di Bumi Ronggolawe yang melimpah, bahkan surplus.

MELIMPAH hingga surplusnya hasil produksi pertanian pangan tahun ini jadi legitimasi bahwa DKP2P Tuban tidak main-main menjalankan misi bupati.

Perencanaan berikut realisasi program selalu dilandasi etos kerja yang tinggi dan semangat berkolaborasi. Hal itu sebagaimana dipesankan bupati yang akrab disapa Mas Lindra itu.

Kepala DKP2P Tuban Eko Arif Yulianto mengatakan, melimpah hingga surplusnya hasil produksi pertanian pangan tahun ini juga melanggengkan predikat Kabupaten Tuban sebagai lumbung pangan nasional.

Arif, sapaannya, menyampaikan, predikat lumbung pangan nasional sangat membanggakan. Sebab, dengan disandangnya predikat tersebut, Bumi Ronggolawe berperan lebih besar ketimbang kabupaten/kota lain dalam menyukseskan swasembada pangan yang berhasil dicapai Indonesia pada 2022.

- Advertisement -

‘’Intinya, pertanian pangan di Kabu paten Tuban tak perlu diragukan. Pemerintah pusat sudah mengakuinya dari segi kuantitas-kualitas,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (15/11).

Mantan camat Parengan itu memaparkan, komoditas pertanian pangan di Kabupaten Tuban yang diakui keunggulan kuantitas dan kualitasnya adalah padi dan jagung.

Baca Juga :  Pasca Idul Fitri 2023, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Dalam Kondisi Aman

Arif mengungkapkan, hasil produksi padi di Kabupaten Tuban tahun ini diproyeksikan sebesar 666.651 ton dengan luas tanam 107.230 hektare (ha).

Tak jauh berbeda dengan luas tanam dan hasil produksi padi pada 2021 lalu.

AKRABI PETANI: Kepala DKP2P Tuban Eko Arif Yulianto foto bersama petani saat mengecek lahan padi.

‘’Di Provinsi Jatim, hasil produksi padi Kabupaten Tuban selalu berada di klasemen atas. Tidak pernah tidak,’’ tegas pejabat yang berdomisili di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban itu.

Terkait hasil komoditas jagung, kata Arif, Kabupaten Tuban tergolong jagonya. Pada 2021, hasil produksi jagung Kabupaten Tuban masuk ka tegori terbesar se-Provinsi Jatim. Angkanya 758.213 ton dari total luas tanam 135.762 ha.

Tahun ini, prestasi yang sama dipastikan terulang. Sebab, tahun ini luas tanaman jagung meningkat menjadi 137.138 ha. Hasil produksinya diproyeksi sebanyak 770.490 ton.

Mengacu capaian hasil produksi pertanian pangan tahun sebelumnya dan proyeksi tahun ini, dia memastikan aman pasokan atau stok pangan untuk masyarakat Kabupaten Tuban. Bahkan, bisa dikatakan lebih.

Karena itu, hasil produksi padi dan jagung perlu dikirim ke luar kota untuk memenuhi kebutuhan pangan di kota tujuan dan dikonversi menjadi uang.

Lebih lanjut, pejabat kelahiran 1966 itu menambahkan, selain melanggengkan predikat lumbung pangan nasional, Kabupaten Tuban sekarang ini menggalakkan budaya konsumsi keanekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal kepada masyarakat.

Baca Juga :  Sektor Pertanian di Karawang Sekitar Rp2,6 Miliar Akibat Banjir

Budaya tersebut, kata Arif, diharapkan merangsang masyarakat lebih mencintai dan bergantung pada ragam ketersediaan pangan di sekitarnya.

PETIK HASIL: Para ibu KWT Gading di Desa Klumpit, Kecamatan Soko ketika memanen hasil Program Pangan Lestari DKP2P Tuban.

Penggalakan budaya tersebut, lanjut dia, bisa dilakukan melalui program Pekarangan Pangan Lestari. Subyek yang dibina kelompok wanita tani (KWT).

Pejabat lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang itu mengungkapkan, KWT sudah berjalan optimal pada puluhan titik.

Tahun ini, diberdayakan pada empat titik. Di antaranya, KWT Gading di Desa Klumpit, Kecamatan Soko; KWT Sekar Tanjung di Desa Padasan, Kecamatan Kerek; serta KWT Jatimulyo Hortikultura di Desa Jatisari dan KWT Melati di Desa Nrayung, keduanya di Kecamatan Senori.

‘’Ke depan, KWT yang optimal akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan kinerja kami (DKP2P, Red),’’ ujarnya.

Salah satu KWT yang menorehkan prestasi adalah KWT Padang Terang di Desa Dawung, Kecamatan Palang.

KWT tersebut menyabet juara dua Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat Provinsi Jatim pada September lalu dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-42 di Surabaya. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img