TUBAN – Bupati Aditya Halindra Faridzky tampak santai saja dengan sikap politik yang diutarakan politisi PPP sekaligus Ketua Fraksi Restorasi Amanat Pembangunan (FRAP), Aguk Sahabudin tersebut.
Pun atas pendapat yang mempertanyakan pembangunan monumental Pemkab Tuban saat ini, Mas Lindra—sapaan akrab bupati—tampak santai saja.
Pasalnya, menjadi pemimpin bukan hanya soal pembangunan, tapi lebih pada subtansi program pembangunan yang dibutuhkan masyarakat.
‘’Masyarakat hari ini membutuhkan infrastruktur jalan, maka itu yang kami lakukan. Kami akui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus terus kita kejar untuk dituntaskan bersama,’’ katanya.
Ditegaskan Mas Lindra, infrastruktur bukan hanya soal wujud bangunan yang monumental. Menurutnya, menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai juga bagian pembangunan. Dan itu yang saat ini menjadi target Pemkab Tuban untuk segera dipenuhi.
‘’Ketika itu semua terpenuhi, itu juga monumental,’’ ujarnya sebagai jawaban telak atas tuntutan pembangunan monumental yang disampaikan Fraksi Restorasi Amanat Pembangunan.
Meski demikian, tegas Mas Lindra, bukan berarti pemkab tidak memikirkan infrastruktur sebagaimana yang diharapkan Fraksi Restorasi Amanat Pembangunan.
Bupati muda ini mencontohkan, di antara pembangunan infrastruktur yang sudah dikerjakan, yakni Taman Sleko, Alun-Alun Tuban, GOR Rangga Jaya Anoraga, dan Rest Area. Lalu di wilayah yang jauh dari kota seperti Kecamatan Parengan juga telah dibangun Sport Center.
‘’Semua itu sesuai visi-misi dan doa kami, yakni mbangun deso noto kutho, menata yang ada di kota dan membangun desa,’’ tandasnya. (fud/tok)