Selain WTP, Mas Lindra juga berhasil menata birokrasi hingga meraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat BB dan penghargaan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dengan predikat BB, yang sebelumnya B.
‘’Semua itu tidak lepas dari implementasi konsep kepemimpinan yang menjadi fondasi Mas Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan: kolaborasi, inovasi, dan karya,’’ tuturnya.
Dari sekian keberhasilan pembangunan selama dua tahun tersebut, yang patut menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Tuban adalah sektor ekonomi selama 2022 lalu. Sebab, baru kali ini pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban melejit hingga 8,88 persen. Tertinggi se-Jawa Timur.
Selain mencatatkan rekor pertumbuhan ekonomi tertinggi sepanjang sejarah pemerintahan Kabupaten Tuban, juga melampaui pertumbuhan ekonomi provinsi yang rata-rata hanya 5,34 persen dan nasional 5,31 persen.
‘’Selama pandemi hingga saat ini, Mas Bupati sangat fokus dalam menggerakkan roda perekonomian. Perlahan namun pasti, Alhamdulillah ekonomi di Kabupaten Tuban terus tumbuh,’’ terang mantan Kabag Hukum Setda Tuban itu.
Pun di bidang infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Dipaparkan Arif, pasca dicabutnya kebijakan PPKM selama pandemi Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur di Tuban langsung tancap gas. Berbagai program pembangunan yang sempat tertahan langsung dimaksimalkan.
Pada 2022, telah terbangun jalan lingkungan sepanjang 466 kilometer, jalan poros sepan jang 222, 89 kilometer, jembatan 12 unit, rehab sekolah sebanyak 199 ruang kelas, dan berbagai infrastruktur lainnya.
Lebih lanjut disampaikan, masifnya pembangunan infrastruktur tersebut, juga diimbangi dengan penguatan peningkatan kualitas SDM. Salah satunya menggenjot program pengembangan SDM.