Radartuban.jawapos.com – Hasil penghitungan pilkades serentak di Tuban kemarin (27/10) disambut dengan sorak-sorai ke menangan bagi pendukung kades yang menang. Gempita kemenangan tersebut salah satunya dari tim pemenangan calon incumbent yang kembali mempertahankan kursinya.
Berdasarkan hasil penghitungan yang dihimpun Jawa Pos Radar Tuban tadi malam, calon petahana masih mendominasi kemenangan. Dari 23 calon incumbent, 18 di antaranya unggul. Bahkan, rata-rata suara yang didapat para calon incumbent tersebut terpaut tinggi dibanding lawan-lawannya.
Salah satunya calon petahana di Desa Sumberjo, Kecamatan Widang, Teguh Budi unggul dengan 1.557 suara. Dia mengalahkan penantangnya Apresti Yani Rahayu yang hanya meraup dukungan 96 suara. Kemenangan telak juga diraih Zubas Arief Hakim, calon incumbent di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu. Dia meraih 1.642 suara mengandaskan tiga rivalnya. Ketiga lawannya tersebut, Fatkur 593 suara, Slamet Hadi 243 suara, dan Abd Rohim 74 suara.
Enam calon incumbent yang memasang ‘’calon boneka’’ juga menang. Salah satunya Darmu, petahana yang mencalonkan istrinya Supatmi. Dalam pesta demokrasi di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak tersebut, Darmu meraih 1.214 suara dan istrinya 678 suara.
Sementara lima petahana lain harus lengser digantikan calon baru.
Terkait terpilihnya kembali calon incumbent tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat Desa (Din sos P3A PMD) Tuban Eko Julianto menyatakan positif thinking bahwa kinerja mereka sangat baik. Dengan demikian, masyarakat menyambut baik dan kembali memberi kepercayaan dengan memilihnya.
Harapannya, setelah terpilih, mereka semakin meningkatkan pelayanan. Sebaliknya, tidak mungkin kades berkinerja buruk kembali dipilih.
Eko, sapaannya, mengemukakan, setelah penyelenggaraan pilkades, pihaknya segera kembali mengumpulkan para kades terpilih untuk diberikan pelatihan peningkatan kapasitas. Menurut dia, pelatihan tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada kades. Terutama kades yang baru terpilih.
Di antara materi pelatihan peningkatan kapasitas tersebut, terang Eko, kepemimpinan dan pengelolaan dana desa.
‘’Supaya kades baru tahu bagaimana pengelolaan dana desa serta peruntukannya,’’ imbuh mantan camat Senori itu.
Eko juga berharap pelatihan tersebut bisa memberikan penekanan kepada kades terpilih untuk meneruskan program-program sebelumnya.
‘’Jangan sampai program terputus, karena pembangunan harus berke lanjutan,’’ tegasnya. (fud/ds)