Sebanyak 47 kepala desa terpilih hasil pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2022 resmi dilantik oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE. kemarin (27/12). Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Pendapa Kridha Manunggal disaksikan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda), pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan camat se-Kabupaten Tuban.
SEJUMLAH pesan penting disampaikan Bupati Aditya Halindra Faridzky usai resmi melantik 47 kades periode 2022-2028. Salah satunya, meminta kepada semua kades untuk langsung menyesuaikan diri dengan jabatan yang diemban. Sebab, saat ini pemerintah desa sedang fokus membahas anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Des) tahun anggaran 2023. Sehingga tidak ada lagi istilah masa transisi atau perkenalan diri.
‘’Setelah ini (pelantikan, Red) semua harus fokus pada pembahasan APBDes 2023,’’ tegas Mas Lindra—sapaan akrab bupati.
Bupati muda ini berharap, setiap program dari desa linier dengan program pemerintah daerah. Utamanya dalam percepatan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
‘’Program-program yang dicanangkan nanti harus konkret, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan peningkatan infrastruktur,’’ tuturnya.
Disampaikan Mas Lindra, sejauh ini pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban telah menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan.
Ekonomi tahun ini tumbuh 8,85 persen dari tahun sebelumnya minus 5,85 persen. Pun dalam hal kemiskinan, juga mengalami penurunan sebesar 1,29 persen.
‘’Semoga dengan program-program konkret dari kepala desa yang baru, ekonomi di Tuban semakin tumbuh, angka kemiskinan juga terus menurun,’’ harapannya.
Untuk itu, bupati muda dalam sejarah pemerintah Tuban ini mengajak seluruh kepala desa untuk berkolaborasi dan sinergi dengan pemkab. Sebab, membangun Kabupaten Tuban tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah.
‘’Pemerintah daerah dan kepala desa itu berada di kapal yang sama, dan dengan tujuan yang sama, yakni menyejahterakan masyarakat. Sehingga, sangat penting untuk selalu kolaborasi dan sinergi,’’ kata pemimpin muda yang juga akrab disapa Mas Bupati tersebut.
Dipaparkan, program kolaborasi antara desa dan pemkab dalam hal penurunan kemiskinan salah satunya diwujudkan dengan peningkatan infrastruktur.
‘’Tahun depan (2023, Red) kami sudah menyiapkan anggaran pembangunan jalan lingkungan dan poros desa, inilah yang saya maksud kolaborasi dan sinergi,’’ terang bupati kelahiran 1992 ini.
Selain itu, program lain yang bisa dikolaborasikan adalah pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH). Sedikitnya, pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk bedah rumah sebanyak ribuan rumah tidak layak huni.
‘’Hal penting lain yang juga tidak lepas dari peran kolaborasi dan sinergi adalah penurunan angka stunting dan jambanisasi menuju ODF (open defecation free),’’ jelasnya.
Tidak kalah penting lagi adalah menumbuhkan geliat ekonomi melalui program OVOP (one village one product) dan transformasi pelayanan berbasis digital.
‘’Kami yakin dengan rata-rata kepala desa yang masih muda ini mampu mewujudkan pelayanan berbasis digital,’’ katanya optimistis.
Bupati juga memberikan pesan khusus kepada semua kepala desa yang baru saja dilantik agar menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh amanah.
Sebab, jabatan tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, tapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban Eko Julianto menambahkan, sebelum menjalankan tugas dan tanggung jawab, setiap kepala desa harus memahami aturan main dan regulasi. Sehingga, setiap keputusan dan kebijakan yang dijalankan tidak menyalahi aturan.
‘’Termasuk dalam penyusunan APBDes 2023. Setiap kepala desa harus memahami regulasi. Dan terpenting, selalu kolaborasi dan sinergi dengan Pemkab Tuban,’’ tegasnya. (fud/tok)