Radartuban.jawapos.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merilis data pengungsi bencana tanah longsor Serasan dan Serasan Timur mengalami penambahan.
“Ada penambahan dari jumlah 2.240 orang pada Minggu (12/3) menjadi 2.835 orang pada Senin (13/3),” kata Kepala BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika di Serasan, Senin (13/3).
Ia menyampaikan ada beberapa data yang belum masuk dalam rekapan beberapa hari sebelumnya, seperti pengungsi di wilayah Desa Jermalik dan Kampung Hilir.
Selain itu, tingkat kekhawatiran warga semakin meningkat akan terjadinya longsor karena dipengaruhi sikap para pengungsi yang beberapa hari terakhir banyak memilih keluar dari Pulau Serasan.
“Kami semua satu keluarga, ini berangkat karena khawatir, banyak juga yang berangkat, kami ke Tanjungpinang, untung gratis kalau tidak lumayan juga biaya tiket,” kata Nada salah satu yang ikut keluar dari Pulau Serasan saat berada di atas KM Bukit Raya pada Senin (13/3).
Sebelumnya, ratusan warga Serasan meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya pada Senin (13/3) dini hari menuju Pulau Natuna besar dan Tanjungpinang.
Sementara total pengungsi yang masih berada di Pulau Serasan berjumlah 2.835 orang, diantaranya pengungsian di PLBN Serasan 340 orang, pengungsian Pelimpak 463 orang, pengungsian Kampung Hilir 63 orang, pengungsian Batu Berian 45 orang, pengungsian Desa Payak 552 orang, pengungsian Tanjung Setelung 256 orang, pengungsian SMA Negeri 1 Serasan 238 orang, pengungsian Air Nusa 389 orang, pengungsian Jermalik 50 orang, pengungsiang Arung Ayam 196 orang, pengungsian Air Ringau 243 orang.
Padahal sebelumnya, Bupati Natuna, Wan Siswandi pada kegiatan Sosialisasi Mitigasi bencana Minggu (12/3) telah menyampaikan agar warga tidak khawatir selama tidak ada hujan tiga hari berturut turut maka tidak ada potensi longsor.
“Cuaca sudah bagus, kalau ada yang mau pulang ke rumah masing masing silakan, selama tidak ada hujan, masih aman,” kata Wan Siswandi. (*)
Sumber: ANTARA