RADARBISNIS – Meski hingga menjelang akhir perdagangan sesi II masih ambles di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bisa menutup perdagangan akhir pekan ini dengan happy ending. IHSG ditutup menguat 0,18 persen ke posisi 7.812,13.
Dikutip dari RTI, nilai transaksi IHSG pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (13/9) mencapai Rp 27,54 triliun. Volume transaksi sebanyak 25,47 miliar lembar saham dan ditransaksikan sekitar 1,12 juta kali. Sebanyak 244 saham terpantau naik, 328 saham turun, dan 225 saham stabil.
Emiten BBRI termasuk salah satu ‘penyelamat’ IHSG pada akhir pekan ini. Saham BBRI terpantau naik 2,4 persen ke harga Rp 5.300 per lembar saham. Nilai transaksi saham BBRI juga cukup jumbo yakni Rp 1,36 triliun.
Saham dengan kapitalisasi besar lainnya yang mengalami kenaikan di antaranya TLKM naik 2,0 persen ke harga Rp 3.110, ASII naik 1 persen ke harga Rp 5.075, dan BREN naik 0,2 persen ke harga Rp 11.775 per lembar.
Sementara itu, saham DCII menguat 11,3 persen ke harga Rp 58.100 per lembar. Bahkan, pada awal perdagangan sesi I saham emiten teknologi milik konglomerat Otto Toto Sugiri itu sempat menembus harga Rp 62.600.
Seperti diketahui, sudah empat hari beruntun saham DCII mengalami kenaikan. Bahkan, dua hari terakhir, saham DCII melesat hingga belasan persen. Dalam empat hari beruntun, saham DCII sudah terbang 43,71 persen.
Melesatnya saham DCII itu sekaligus mengerek menjadi saham terbesar di Indonesia secara nominal saat ini. DCII menggeser posisi saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Saham DCII terbang di tengah rencana perseroan yang akan melakukan ekspansi dengan menambah data center guna menangkap permintaan pasar yang masih besar di Indonesia. Juga, adanya rencana pembagian dividen. (*)