25.8 C
Tuban
Sunday, 9 March 2025
spot_img
spot_img

Tingkatkan Perlindungan Investor, OJK Luncurkan Aplikasi OSIDA PMDK

RADARBISNIS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan langkah-langkah pengembangan surveillance, monitoring, dan analisis di sektor Pasar Modal dalam upaya mewujudkan pasar yang teratur, wajar, dan efisien, serta meningkatkan perlindungan bagi investor.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi saat peluncuran aplikasi pemanfaatan Big Data Analytics Pasar Modal (BDA PM) dengan nama OJK OSIDA PMDK di Kantor OJK Jakarta, Senin (24/2).

OSIDA PMDK merupakan salah satu implementasi atas agenda prioritas OJK, yaitu penguatan kapasitas sektor jasa keuangan dan penguatan pengawasan dengan cara mentransformasi pengawasan menjadi berbasis teknologi informasi serta memperkaya tools pengawasan. Ini diharapkan akan dapat meningkatkan output pengawasan yang lebih komprehensif, lebih cepat dan juga lebih efisien.

Pengembangan OSIDA PMDK juga merupakan salah satu sasaran strategis Destination Statement OJK Tahun 2022–2027. Yakni, peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan data secara terintegrasi dan transparan.

Baca Juga :  Akhir Maret 2025, Seluruh BUMN Ditargetkan Gabung Danantara Indonesia

‘’Hal ini sejalan dengan roadmap pasar modal Indonesia 2023-2027 dalam rencana aksi program Penguatan Infrastruktur Pengawasan, yang merupakan bagian dari pilar pengembangan empat mengenai peningkatan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan investor,” kata Inarno dilansir dari laman resmi OJK.

Dia menyampaikan, ke depan OSIDA PMDK tidak hanya mengumpulkan data dan output analytic dari sektor pasar modal saja. Namun, dapat terintegrasi dan berkolaborasi dengan data derivatif keuangan, bursa karbon, serta sektor lainnya di OJK. Seperti perbankan, sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP), sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML). Juga, sektor inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital dan aset kripto (IAKD), serta data-data dari lembaga atau instansi yang lain.

Baca Juga :  Bank Indonesia Luncurkan Gerakan Edukasi Perlindungan Konsumen

Inarno berpesan agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di PMDK. Dan dilakukan asesmen pemanfaatannya di lingkungan OJK wide dan Self Regulatory Organization (SRO).

Dia juga mengajak semua pihak terkait agar bersama-sama menjaga pemanfaatan atas data dan informasi yang terdapat di BDA PM dengan penuh tanggung jawab.

Pada saat peluncuran, BDA PM sudah dilengkapi dengan modul atau menu Investor Profile dan PE Segmentation. Selanjutnya akan dilengkapi dengan Market Manipulation Recognition, Analysis Market Driven, dan Behaviour Investor Perusahaan Efek yang ditargetkan selesai tahun ini.

Adapun pengembangan selanjutnya, BDA PM direncanakan sudah dilengkapi dengan modul seperti identifikasi fraud dan alert monitoring pada Pasar Primer, Pasar Equity, Issuer, dan likuiditas Reksa Dana. Selain itu, OJK juga menjajaki pemanfaatan Digramatic atau Graph Network Tools dan Pemanfaatan Machine Learning serta Gen AI. (*)

RADARBISNIS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan langkah-langkah pengembangan surveillance, monitoring, dan analisis di sektor Pasar Modal dalam upaya mewujudkan pasar yang teratur, wajar, dan efisien, serta meningkatkan perlindungan bagi investor.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi saat peluncuran aplikasi pemanfaatan Big Data Analytics Pasar Modal (BDA PM) dengan nama OJK OSIDA PMDK di Kantor OJK Jakarta, Senin (24/2).

OSIDA PMDK merupakan salah satu implementasi atas agenda prioritas OJK, yaitu penguatan kapasitas sektor jasa keuangan dan penguatan pengawasan dengan cara mentransformasi pengawasan menjadi berbasis teknologi informasi serta memperkaya tools pengawasan. Ini diharapkan akan dapat meningkatkan output pengawasan yang lebih komprehensif, lebih cepat dan juga lebih efisien.

Pengembangan OSIDA PMDK juga merupakan salah satu sasaran strategis Destination Statement OJK Tahun 2022–2027. Yakni, peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan data secara terintegrasi dan transparan.

Baca Juga :  Awal Perdagangan, IHSG Sempat Menembus 7.800-an Lalu Masuk Zona Merah

‘’Hal ini sejalan dengan roadmap pasar modal Indonesia 2023-2027 dalam rencana aksi program Penguatan Infrastruktur Pengawasan, yang merupakan bagian dari pilar pengembangan empat mengenai peningkatan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan investor,” kata Inarno dilansir dari laman resmi OJK.

- Advertisement -

Dia menyampaikan, ke depan OSIDA PMDK tidak hanya mengumpulkan data dan output analytic dari sektor pasar modal saja. Namun, dapat terintegrasi dan berkolaborasi dengan data derivatif keuangan, bursa karbon, serta sektor lainnya di OJK. Seperti perbankan, sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP), sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML). Juga, sektor inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital dan aset kripto (IAKD), serta data-data dari lembaga atau instansi yang lain.

Baca Juga :  Top, IHSG Cetak Rekor Lagi dan Tembus Level 7.900-an

Inarno berpesan agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di PMDK. Dan dilakukan asesmen pemanfaatannya di lingkungan OJK wide dan Self Regulatory Organization (SRO).

Dia juga mengajak semua pihak terkait agar bersama-sama menjaga pemanfaatan atas data dan informasi yang terdapat di BDA PM dengan penuh tanggung jawab.

Pada saat peluncuran, BDA PM sudah dilengkapi dengan modul atau menu Investor Profile dan PE Segmentation. Selanjutnya akan dilengkapi dengan Market Manipulation Recognition, Analysis Market Driven, dan Behaviour Investor Perusahaan Efek yang ditargetkan selesai tahun ini.

Adapun pengembangan selanjutnya, BDA PM direncanakan sudah dilengkapi dengan modul seperti identifikasi fraud dan alert monitoring pada Pasar Primer, Pasar Equity, Issuer, dan likuiditas Reksa Dana. Selain itu, OJK juga menjajaki pemanfaatan Digramatic atau Graph Network Tools dan Pemanfaatan Machine Learning serta Gen AI. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img