25.2 C
Tuban
Tuesday, 1 July 2025
spot_img
spot_img

Rupiah Tiba-Tiba Perkasa! Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Dolar AS Kena Tekuk

RADARBISNIS – Kabar mengejutkan datang dari Timur Tengah yang langsung berdampak besar terhadap pasar keuangan dunia. Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, langsung membuat rupiah melonjak tajam, bahkan menghapus seluruh pelemahan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa siang (24/6) di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat signifikan sebesar 0,82 persen dan menutup hari di level Rp 16.350 per dolar AS, jauh membaik dari posisi sebelumnya di harga Rp 16.485.

“Penguatan rupiah ini bukan sekadar reaksi biasa. Ini momentum besar, karena pasar melihat ada titik terang dari konflik Timur Tengah,” kata seorang analis pasar global.

Gencatan senjata yang dipicu oleh sinyal langsung dari Trump lewat akun media sosialnya di Truth Social menyulut optimisme pasar. Dolar AS melemah, sementara mata uang emerging market – termasuk rupiah – melonjak.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bersama BEI, KPEI, dan Delapan Bank Sepakati Pengembangan CCP

Mata uang Asia lainnya pun ikut meroket. Di antaranya, Won Korea Selatan naik 1,39 persen, Ringgit Malaysia naik 0,99 persen, Peso Filipina naik 0,81 persen, Rupee India naik 0,68 persen, Dollar Taiwan naik 0,75 persen, Baht Thailand naik 0,24 persen, Dolar Singapura naik 0,27 persen, dan Dong Vietnam naik 0,15 persen.

Tak hanya itu, IHSG juga ikut bergairah dan ditutup menguat 1,55 persen ke level 6.892.

Dunia Menanti Akhir Perang 12 Hari

Dalam pernyataan resmi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan terima kasih kepada Trump atas dukungan AS yang dianggap berperan dalam “menyingkirkan ancaman nuklir Iran.”

Namun di sisi lain, Iran belum sepenuhnya sepakat. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan belum ada kesepakatan final.

Baca Juga :  Marak Modus Kejahatan Smishing, BRI Imbau Nasabah Lebih Waspada

“Secara formal belum ada ‘kesepakatan’. Tapi kami tidak akan membalas serangan Israel lebih lanjut,” tulis Araghchi di platform X (Twitter).

Sementara itu, Trump mengklaim gencatan senjata resmi dimulai jam ke-12 hari ini, dan mengajak dunia menyambut “akhir perang 12 hari” yang dinilai terlalu brutal bagi kawasan dan dunia global.

Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Penguatan rupiah hari ini membuktikan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan menarik bagi investor global di tengah konflik dunia. Nilai tukar yang stabil membuka ruang bagi penguatan indeks dan modal asing masuk.

Menurut para ekonom, jika tensi Timur Tengah terus menurun, bukan tidak mungkin rupiah kembali menyentuh level di bawah Rp16.000 per USD. (*)

RADARBISNIS – Kabar mengejutkan datang dari Timur Tengah yang langsung berdampak besar terhadap pasar keuangan dunia. Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, langsung membuat rupiah melonjak tajam, bahkan menghapus seluruh pelemahan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa siang (24/6) di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat signifikan sebesar 0,82 persen dan menutup hari di level Rp 16.350 per dolar AS, jauh membaik dari posisi sebelumnya di harga Rp 16.485.

“Penguatan rupiah ini bukan sekadar reaksi biasa. Ini momentum besar, karena pasar melihat ada titik terang dari konflik Timur Tengah,” kata seorang analis pasar global.

Gencatan senjata yang dipicu oleh sinyal langsung dari Trump lewat akun media sosialnya di Truth Social menyulut optimisme pasar. Dolar AS melemah, sementara mata uang emerging market – termasuk rupiah – melonjak.

Baca Juga :  Sri Mulyani: Kebijakan Penghapusan Utang Macet UMKM Strategis Dorong Perekonomian

Mata uang Asia lainnya pun ikut meroket. Di antaranya, Won Korea Selatan naik 1,39 persen, Ringgit Malaysia naik 0,99 persen, Peso Filipina naik 0,81 persen, Rupee India naik 0,68 persen, Dollar Taiwan naik 0,75 persen, Baht Thailand naik 0,24 persen, Dolar Singapura naik 0,27 persen, dan Dong Vietnam naik 0,15 persen.

- Advertisement -

Tak hanya itu, IHSG juga ikut bergairah dan ditutup menguat 1,55 persen ke level 6.892.

Dunia Menanti Akhir Perang 12 Hari

Dalam pernyataan resmi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan terima kasih kepada Trump atas dukungan AS yang dianggap berperan dalam “menyingkirkan ancaman nuklir Iran.”

Namun di sisi lain, Iran belum sepenuhnya sepakat. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan belum ada kesepakatan final.

Baca Juga :  Transfer Antar Bank Kini Semakin Mudah dan Hemat dengan BI-FAST

“Secara formal belum ada ‘kesepakatan’. Tapi kami tidak akan membalas serangan Israel lebih lanjut,” tulis Araghchi di platform X (Twitter).

Sementara itu, Trump mengklaim gencatan senjata resmi dimulai jam ke-12 hari ini, dan mengajak dunia menyambut “akhir perang 12 hari” yang dinilai terlalu brutal bagi kawasan dan dunia global.

Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Penguatan rupiah hari ini membuktikan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan menarik bagi investor global di tengah konflik dunia. Nilai tukar yang stabil membuka ruang bagi penguatan indeks dan modal asing masuk.

Menurut para ekonom, jika tensi Timur Tengah terus menurun, bukan tidak mungkin rupiah kembali menyentuh level di bawah Rp16.000 per USD. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
/