33.9 C
Tuban
Tuesday, 14 October 2025
spot_img
spot_img

Awal Pekan IHSG Tersungkur, Saham Rokok Justru Menggila! HMSP Terbang 22 Persen, GGRM Nyaris 20 Persen. Apa Penyebabnya?

RADARBISNIS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan lesu. Senin (22/9), IHSG ditutup turun 11,07 poin atau 0,14 persen ke level 8.040,039. Sepanjang perdagangan, indeks sempat merosot ke titik terendah 8.005 sebelum sedikit menguat jelang penutupan.

Ironisnya, ketika mayoritas saham berjatuhan, dua raksasa rokok justru ngebut di jalur hijau. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kenaikan spektakuler 22,14 persen atau Rp 145 ke posisi Rp 800 per lembar. Nilai transaksi emiten ini tembus Rp 579 miliar, menjadikannya salah satu top mover hari ini.

Kejutan serupa datang dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Saham pabrikan rokok asal Kediri itu melonjak 19,95 persen atau Rp 2.175, parkir di level Rp 13.075 per lembar. Total nilai transaksi GGRM mencapai Rp 149,2 miliar, menegaskan sentimen positif yang belakangan mendorong harga sahamnya.

Baca Juga :  IHSG Siap Tembus 8.000? Sempat Nyungsep, Rebound Dramatis di Akhir Sesi Bikin Investor Deg-degan

Secara teknikal, reli tajam saham rokok ini menjadi anomali di tengah tekanan jual yang masih membayangi pasar. Analis menilai lonjakan harga tersebut didorong ekspektasi perbaikan kinerja industri rokok kuartal ketiga serta spekulasi aksi buyback atau akumulasi oleh investor besar.

“Pergerakan HMSP dan GGRM hari ini cukup agresif, didorong rotasi sektor defensif ketika pasar melemah,” ujar salah satu analis pasar modal. “Namun investor tetap perlu waspada, karena volatilitas bisa tinggi dalam beberapa hari ke depan.”

Adapun total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencapai 39,68 miliar saham dengan frekuensi 2,31 juta kali dan nilai transaksi Rp 22,96 triliun. Sebanyak 371 saham menguat, 297 melemah, dan 132 stagnan. Kapitalisasi pasar kini berada di level Rp 14.684 triliun.

Kenapa Saham Rokok Melejit Saat IHSG Lesu?

Baca Juga :  Nilai Tukar Rupiah Siang Ini, Jumat 6 September 2024

1. Rotasi ke Sektor Defensif
Saat indeks tertekan, investor cenderung mencari saham yang lebih tahan banting. Rokok termasuk sektor defensif karena permintaan produk relatif stabil meski ekonomi melambat.

2. Ekspektasi Kinerja Kuartal III
Ada spekulasi kinerja keuangan HMSP dan GGRM akan lebih baik dari kuartal sebelumnya. Penurunan harga tembakau impor dan stabilnya daya beli dinilai bakal menopang margin.

3. Sentimen Buyback dan Akumulasi Investor Besar
Pergerakan harga yang agresif mengindikasikan adanya aksi akumulasi. Rumor buyback saham juga ikut mengangkat minat beli ritel.

4. Harga Masih Diskon
Setelah lama tertekan, valuasi HMSP dan GGRM dianggap murah. Investor jangka panjang memanfaatkan momentum ini untuk masuk.

5. Minim Sentimen Negatif Jangka Pendek
Pemerintah belum mengumumkan kenaikan tarif cukai baru. Ketidakpastian regulasi yang mereda membuat saham rokok kembali dilirik. (*)

RADARBISNIS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan lesu. Senin (22/9), IHSG ditutup turun 11,07 poin atau 0,14 persen ke level 8.040,039. Sepanjang perdagangan, indeks sempat merosot ke titik terendah 8.005 sebelum sedikit menguat jelang penutupan.

Ironisnya, ketika mayoritas saham berjatuhan, dua raksasa rokok justru ngebut di jalur hijau. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kenaikan spektakuler 22,14 persen atau Rp 145 ke posisi Rp 800 per lembar. Nilai transaksi emiten ini tembus Rp 579 miliar, menjadikannya salah satu top mover hari ini.

Kejutan serupa datang dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Saham pabrikan rokok asal Kediri itu melonjak 19,95 persen atau Rp 2.175, parkir di level Rp 13.075 per lembar. Total nilai transaksi GGRM mencapai Rp 149,2 miliar, menegaskan sentimen positif yang belakangan mendorong harga sahamnya.

Baca Juga :  IHSG Lanjutkan Penguatan, Ditutup Menguat 0,25 Persen ke Posisi 7.831,78

Secara teknikal, reli tajam saham rokok ini menjadi anomali di tengah tekanan jual yang masih membayangi pasar. Analis menilai lonjakan harga tersebut didorong ekspektasi perbaikan kinerja industri rokok kuartal ketiga serta spekulasi aksi buyback atau akumulasi oleh investor besar.

“Pergerakan HMSP dan GGRM hari ini cukup agresif, didorong rotasi sektor defensif ketika pasar melemah,” ujar salah satu analis pasar modal. “Namun investor tetap perlu waspada, karena volatilitas bisa tinggi dalam beberapa hari ke depan.”

- Advertisement -

Adapun total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencapai 39,68 miliar saham dengan frekuensi 2,31 juta kali dan nilai transaksi Rp 22,96 triliun. Sebanyak 371 saham menguat, 297 melemah, dan 132 stagnan. Kapitalisasi pasar kini berada di level Rp 14.684 triliun.

Kenapa Saham Rokok Melejit Saat IHSG Lesu?

Baca Juga :  Indef Khawatirkan Kenaikan PPN Menjadi 12 Persen Bakal Picu Gelombang PHK Besar-besaran

1. Rotasi ke Sektor Defensif
Saat indeks tertekan, investor cenderung mencari saham yang lebih tahan banting. Rokok termasuk sektor defensif karena permintaan produk relatif stabil meski ekonomi melambat.

2. Ekspektasi Kinerja Kuartal III
Ada spekulasi kinerja keuangan HMSP dan GGRM akan lebih baik dari kuartal sebelumnya. Penurunan harga tembakau impor dan stabilnya daya beli dinilai bakal menopang margin.

3. Sentimen Buyback dan Akumulasi Investor Besar
Pergerakan harga yang agresif mengindikasikan adanya aksi akumulasi. Rumor buyback saham juga ikut mengangkat minat beli ritel.

4. Harga Masih Diskon
Setelah lama tertekan, valuasi HMSP dan GGRM dianggap murah. Investor jangka panjang memanfaatkan momentum ini untuk masuk.

5. Minim Sentimen Negatif Jangka Pendek
Pemerintah belum mengumumkan kenaikan tarif cukai baru. Ketidakpastian regulasi yang mereda membuat saham rokok kembali dilirik. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img