27.6 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Guru Honorer Mulai Dihilangkan Bertahap, Sekolah Dilarang Rekrut Honorer Baru

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Realisasi penghapusan tenaga honorer di lingkup pemerintahan daerah semakin nyata. Sesuai Undang – Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PNS, dan P3K, status honorer akan dihapus.

Untuk merealisasikan perundangan yang disahkan delapan tahun lalu tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mulai merealisasikan secara bertahap.

Salah satu instansi yang memiliki banyak tenaga honorer adalah dinas pendidikan (disdik). Selama ini, disdik masih memiliki ribuan guru berstatus honorer.

Bagaimana nasib mereka? Plt Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat membenarkan saat ini pemerintah mulai merealisasikan penghapusan honorer.

‘’Undang-undangnya memang sudah ada, tapi realisasinya pasti akan bertahap,’’ tutur dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Pejabat lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengatakan, mustahil jika guru honorer dicopot dari jabatannya. Karena itu, opsinya adalah menaikkan status GTT–PTT
menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga :  Lebih Parah dari SDN Sukolilo 1, Dua SDN di Tuban Ini Bahkan Nol Pendaftar

Direncanakan, realisasi dari output payung hukum tersebut tak lagi ada istilah GTT–PTT di dunia pendidikan tanah air, termasuk di Tuban.

‘’Guru honorer yang sudah ada dihabiskan dulu dengan diupayakan lolos tes ASN,’’ tegasnya.

Dengan penghapusan honorer tersebut, lanjut Rakhmat, diharapkan memotivasi para tenaga pendidik untuk lebih maksimal dalam mendedikasikan diri memajukan dunia pendidikan.

‘’Tujuan akhirnya menciptakan pendidikan lebih nyaman dan layak,’’ pungkasnya.

Mantan kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tuban ini menyampaikan, untuk mengurangi jumlah honorer, pemerintah tidak akan memberhentikan para guru honorer yang sudah terdaftar dalam daftar pokok pendidikan (dapodik). Sebaliknya, pemerintah juga melarang sekolah untuk merekrut
honorer baru.

Baca Juga :  Menunggu Kebijakan Kemenkes- Kemenpan RB, Nasib Nakes Honorer Digantung

‘’Sudah ada undang-undangnya, dengan alasan apapun menambah guru honorer tidak diperbolehkan,’’ tegasnya.

Perlu diketahui, meski sama-sama berstatus pegawai pemerintahan, ada perbedaan signifikan antara status PNS dan P3K. Mengacu pasal 21 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PNS dan P3K, kedua aparatur pemerintah tersebut memiliki hak yang sama untuk mendapat gaji, tunjangan, fasilitas, cuti, dan perlindungan. Bedanya, P3K tidak mendapatkan hak pengembangan kompetensi dan jaminan masa tua (pensiun).

Lebih lanjut Rakhmat mengemukakan, tiap tahun digelar seleksi P3K untuk guru honorer K-2 maupun masyarakat luas. Seleksi tersebut untuk mencukupi kebutuhan masing-masing institusi.

‘’Untuk teknisnya menunggu kepastian Kemenpan RB. Seleksi menunggu usulan dari masing-masing disdik, tapi wewenang sepenuhnya pada kementerian,’’ ujar pejabat yang tinggal di Perumnas Tasikmadu, Kecamatan Palang itu. (yud/ds)

Radartuban.jawapos.com – Realisasi penghapusan tenaga honorer di lingkup pemerintahan daerah semakin nyata. Sesuai Undang – Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PNS, dan P3K, status honorer akan dihapus.

Untuk merealisasikan perundangan yang disahkan delapan tahun lalu tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mulai merealisasikan secara bertahap.

Salah satu instansi yang memiliki banyak tenaga honorer adalah dinas pendidikan (disdik). Selama ini, disdik masih memiliki ribuan guru berstatus honorer.

Bagaimana nasib mereka? Plt Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat membenarkan saat ini pemerintah mulai merealisasikan penghapusan honorer.

‘’Undang-undangnya memang sudah ada, tapi realisasinya pasti akan bertahap,’’ tutur dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

- Advertisement -

Pejabat lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengatakan, mustahil jika guru honorer dicopot dari jabatannya. Karena itu, opsinya adalah menaikkan status GTT–PTT
menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga :  Lebih Parah dari SDN Sukolilo 1, Dua SDN di Tuban Ini Bahkan Nol Pendaftar

Direncanakan, realisasi dari output payung hukum tersebut tak lagi ada istilah GTT–PTT di dunia pendidikan tanah air, termasuk di Tuban.

‘’Guru honorer yang sudah ada dihabiskan dulu dengan diupayakan lolos tes ASN,’’ tegasnya.

Dengan penghapusan honorer tersebut, lanjut Rakhmat, diharapkan memotivasi para tenaga pendidik untuk lebih maksimal dalam mendedikasikan diri memajukan dunia pendidikan.

‘’Tujuan akhirnya menciptakan pendidikan lebih nyaman dan layak,’’ pungkasnya.

Mantan kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tuban ini menyampaikan, untuk mengurangi jumlah honorer, pemerintah tidak akan memberhentikan para guru honorer yang sudah terdaftar dalam daftar pokok pendidikan (dapodik). Sebaliknya, pemerintah juga melarang sekolah untuk merekrut
honorer baru.

Baca Juga :  Di Tuban, Ramai Isu Wali Murid Keluhkan Iuran Sekolah yang Dinilai Memberatkan Orang Tua

‘’Sudah ada undang-undangnya, dengan alasan apapun menambah guru honorer tidak diperbolehkan,’’ tegasnya.

Perlu diketahui, meski sama-sama berstatus pegawai pemerintahan, ada perbedaan signifikan antara status PNS dan P3K. Mengacu pasal 21 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PNS dan P3K, kedua aparatur pemerintah tersebut memiliki hak yang sama untuk mendapat gaji, tunjangan, fasilitas, cuti, dan perlindungan. Bedanya, P3K tidak mendapatkan hak pengembangan kompetensi dan jaminan masa tua (pensiun).

Lebih lanjut Rakhmat mengemukakan, tiap tahun digelar seleksi P3K untuk guru honorer K-2 maupun masyarakat luas. Seleksi tersebut untuk mencukupi kebutuhan masing-masing institusi.

‘’Untuk teknisnya menunggu kepastian Kemenpan RB. Seleksi menunggu usulan dari masing-masing disdik, tapi wewenang sepenuhnya pada kementerian,’’ ujar pejabat yang tinggal di Perumnas Tasikmadu, Kecamatan Palang itu. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img