RADARTUBANBISNIS – Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, SIG juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur.
Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation tersebut direncanakan akan operasional pada tahun 2025.
‘’Ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat,’’ ujar Direktur utama SIG, Donny Arsal dilansir dari laman resmi perusahaan.
Sementara itu, Direktur Keuangan & Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, SIG terus berupaya mencapai peningkatan operational excellence dengan mendorong optimalisasi kegiatan distribusi.
Juga, efisiensi indeks konsumsi batu bara, peningkatan pemanfaatan energi alternatif, serta efisiensi biaya operasi dan biaya keuangan untuk mengoptimalkan profitabilitas.
Hingga semester I tahun 2024, SIG berhasil mempertahankan capaian kinerja profitabilitas yang positif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 16,41 triliun dan laba periode berjalan senilai Rp 503,49 miliar.
SIG juga mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.
Hal ini dinilai sebagai kemampuan kuat dan unggul (superior) untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang. Sehingga SIG mendapatkan kenaikan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menjadi idAAA Stabil dari sebelumnya idAA+ Positif.
‘’Kondisi keuangan yang sehat tercermin dari kenaikan peringkat SIG menjadi idAAA dengan outlook stabil yang merupakan peringkat tertinggi dari Pefindo, serta masuknya SIG dalam daftar konstituen Index Pefindo i-Grade,’’ kata Andriano. (*)