27.3 C
Tuban
Tuesday, 21 October 2025
spot_img
spot_img

Pasar Saham RI Bangkit! IHSG Tancap Gas ke 8.238, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 15.187 Triliun

RADARBISNIS — Bursa Efek Indonesia Selasa (20/10) kembali bergemuruh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan lonjakan tajam 1,84 persen ke level 8.238,084, setelah seharian bergerak di zona hijau. Reli ini sekaligus menandai kebangkitan indeks setelah tekanan beruntun pada pekan lalu.

Volume transaksi mencapai 31,19 miliar saham dengan nilai turnover Rp 22,04 triliun, menandakan likuiditas kembali menggeliat. Dari total saham yang diperdagangkan, 447 emiten ditutup menguat, sementara 232 melemah dan 135 stagnan.

Secara kapitalisasi, pasar saham Indonesia kini membengkak menjadi Rp 15.187,5 triliun — level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Tiga Pekan Terakhir Didominasi Warna Hijau

Dalam 30 hari perdagangan terakhir, pasar mencatat 13 hari menguat dan hanya 9 hari melemah. Secara kumulatif, IHSG berhasil menambah 186,96 poin atau setara 2,43 persen, dengan total kenaikan mencapai 782,39 poin (9,73 persen), sementara pelemahan hanya -595,43 poin (-7,30 persen).

Baca Juga :  Prabowo Bicara di KTT D-8 Summit Kairo, Dorong Kolaborasi Sumber Daya Maritim

Artinya, sepanjang Oktober ini, investor yang sabar menahan posisi justru sedang memanen cuan. Kalender RTI mencatat pekan kedua Oktober sebagai momentum “recovery rally” setelah tekanan di akhir September.

Sentimen Positif: Likuiditas Global dan Optimisme Domestik

Penguatan kali ini tak bisa dilepaskan dari kombinasi sentimen eksternal dan internal.
Di luar negeri, tekanan inflasi global mulai mereda, memunculkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada kuartal pertama 2026. Investor asing yang sempat menarik dana kembali masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

Dari sisi domestik, laporan laba emiten perbankan dan konsumsi yang solid menjadi bahan bakar tambahan. Aksi beli besar-besaran pada saham-saham unggulan seperti BBCA, BBRI, dan BMRI memperkuat tren bullish di lantai bursa.

Analisis Teknis: IHSG Menembus Resistance Kritis

Secara teknikal, indeks kini sudah menembus level resistance penting di kisaran 8.200, membuka peluang menuju target baru di 8.300–8.400 dalam jangka pendek.

Baca Juga :  Genjot Investasi, Pemerintah Target Bisa Ciptakan 8 Juta Lebih Lapangan Kerja

Level support terdekat kini berada di 8.150–8.160, sementara area psikologis 8.000 diperkirakan menjadi benteng kuat apabila terjadi koreksi profit-taking.

Kinerja jangka menengah pun impresif:

  • 1 Minggu: +2,13 persen
  • 1 Bulan: +1,39 persen
  • 3 Bulan: +12,67 persen
  • 6 Bulan: +26,53 persen
  • Year to Date (YTD): +16,36 persen
  • 5 Tahun: +74,68 persen

Artinya, dalam lima tahun terakhir, investor yang bertahan di pasar saham RI telah menikmati kenaikan hampir 75 persen, sebuah capaian luar biasa di tengah ketidakpastian global.

Tren Bullish Mulai Terbentuk

Dengan data teknikal dan fundamental yang selaras, IHSG kini berada di jalur positif. Jika momentum ini berlanjut hingga akhir Oktober, bukan tak mungkin rebound kuat 2025 menjadi awal dari fase ekspansi pasar modal yang lebih luas.

Pasar mulai percaya lagi. Setelah badai September, kini Oktober jadi panggung kebangkitan! (*)

RADARBISNIS — Bursa Efek Indonesia Selasa (20/10) kembali bergemuruh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan lonjakan tajam 1,84 persen ke level 8.238,084, setelah seharian bergerak di zona hijau. Reli ini sekaligus menandai kebangkitan indeks setelah tekanan beruntun pada pekan lalu.

Volume transaksi mencapai 31,19 miliar saham dengan nilai turnover Rp 22,04 triliun, menandakan likuiditas kembali menggeliat. Dari total saham yang diperdagangkan, 447 emiten ditutup menguat, sementara 232 melemah dan 135 stagnan.

Secara kapitalisasi, pasar saham Indonesia kini membengkak menjadi Rp 15.187,5 triliun — level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Tiga Pekan Terakhir Didominasi Warna Hijau

Dalam 30 hari perdagangan terakhir, pasar mencatat 13 hari menguat dan hanya 9 hari melemah. Secara kumulatif, IHSG berhasil menambah 186,96 poin atau setara 2,43 persen, dengan total kenaikan mencapai 782,39 poin (9,73 persen), sementara pelemahan hanya -595,43 poin (-7,30 persen).

- Advertisement -
Baca Juga :  Harga Minyak Mentah Anjlok 4 Persen di Tengah Ketegangan Israel-Iran

Artinya, sepanjang Oktober ini, investor yang sabar menahan posisi justru sedang memanen cuan. Kalender RTI mencatat pekan kedua Oktober sebagai momentum “recovery rally” setelah tekanan di akhir September.

Sentimen Positif: Likuiditas Global dan Optimisme Domestik

Penguatan kali ini tak bisa dilepaskan dari kombinasi sentimen eksternal dan internal.
Di luar negeri, tekanan inflasi global mulai mereda, memunculkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada kuartal pertama 2026. Investor asing yang sempat menarik dana kembali masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

Dari sisi domestik, laporan laba emiten perbankan dan konsumsi yang solid menjadi bahan bakar tambahan. Aksi beli besar-besaran pada saham-saham unggulan seperti BBCA, BBRI, dan BMRI memperkuat tren bullish di lantai bursa.

Analisis Teknis: IHSG Menembus Resistance Kritis

Secara teknikal, indeks kini sudah menembus level resistance penting di kisaran 8.200, membuka peluang menuju target baru di 8.300–8.400 dalam jangka pendek.

Baca Juga :  Prabowo Bicara di KTT D-8 Summit Kairo, Dorong Kolaborasi Sumber Daya Maritim

Level support terdekat kini berada di 8.150–8.160, sementara area psikologis 8.000 diperkirakan menjadi benteng kuat apabila terjadi koreksi profit-taking.

Kinerja jangka menengah pun impresif:

  • 1 Minggu: +2,13 persen
  • 1 Bulan: +1,39 persen
  • 3 Bulan: +12,67 persen
  • 6 Bulan: +26,53 persen
  • Year to Date (YTD): +16,36 persen
  • 5 Tahun: +74,68 persen

Artinya, dalam lima tahun terakhir, investor yang bertahan di pasar saham RI telah menikmati kenaikan hampir 75 persen, sebuah capaian luar biasa di tengah ketidakpastian global.

Tren Bullish Mulai Terbentuk

Dengan data teknikal dan fundamental yang selaras, IHSG kini berada di jalur positif. Jika momentum ini berlanjut hingga akhir Oktober, bukan tak mungkin rebound kuat 2025 menjadi awal dari fase ekspansi pasar modal yang lebih luas.

Pasar mulai percaya lagi. Setelah badai September, kini Oktober jadi panggung kebangkitan! (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
/