26.9 C
Tuban
Thursday, 20 November 2025
spot_img
spot_img

IHSG Tancap Gas Lagi! Naik 0,22 Persen ke 8.184, Sinyal Rebound Mulai Nyala

RADARBISNIS – Bursa saham Indonesia kembali bernafas lega di ujung Oktober. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (30/10) dengan kenaikan 17,84 poin atau 0,22 persen ke level 8.184,064, setelah sempat berfluktuasi di rentang 8.145–8.231.

Meski penguatannya tergolong tipis, pergerakan IHSG kali ini menjadi sinyal awal bahwa pasar mulai stabil setelah sempat melemah di pekan sebelumnya.

Data RTI Business mencatat, kapitalisasi pasar tembus Rp 14.957 triliun, menegaskan kembalinya optimisme investor domestik.

Volume transaksi mencapai 36,17 miliar saham dengan nilai Rp 21,81 triliun dan frekuensi 2,28 juta kali. Tercatat 346 saham naik, 308 melemah, dan 158 stagnan — menggambarkan masih berhati-hatinya pelaku pasar jelang rilis data inflasi awal November.

Baca Juga :  Akhir Pekan, IHSG Melanjutkan Penguatan Naik 0,53 Persen ke Posisi 7.721,85

Dari sisi teknikal, indeks sempat melonjak di awal sesi pagi hingga menyentuh 8.231, namun tekanan jual di pertengahan sesi membuat grafik sempat tergerus sebelum akhirnya bertahan di zona hijau.

Electronic money exchangers listing

Rebound Pelan tapi Pasti

Data harian RTI juga menunjukkan, sepanjang 30 hari perdagangan terakhir, IHSG mencatat 12 hari penguatan melawan 11 hari pelemahan, dengan akumulasi kenaikan 60,819 poin atau 0,9 persen. Secara bulanan, indeks masih tumbuh 1,40 persen, sementara secara year-to-date (YTD) menguat 15,60 persen.

Performa dalam enam bulan terakhir bahkan mencatat lonjakan impresif 27,87 persen, menjadikan IHSG salah satu bursa dengan pertumbuhan paling stabil di kawasan Asia Tenggara.

Investor Waspadai Fase Konsolidasi

Baca Juga :  Pasar Saham RI Bangkit! IHSG Tancap Gas ke 8.238, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 15.187 Triliun

Analis memperkirakan IHSG masih berpotensi sideways dalam waktu dekat, dengan rentang pergerakan di 8.120–8.250.

Tekanan eksternal dari data ekonomi global, terutama pergerakan dolar AS dan yield obligasi, masih menjadi faktor utama penentu arah selanjutnya.

Namun dengan data domestik yang relatif solid dan net buy asing yang mulai muncul, peluang rebound lanjutan masih terbuka lebar di awal November.

“Pasar mulai menunjukkan tanda akumulasi lagi. Sektor keuangan, energi, dan bahan baku jadi fokus utama investor,” ujar salah satu analis pasar modal di Jakarta. (*)

RADARBISNIS – Bursa saham Indonesia kembali bernafas lega di ujung Oktober. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (30/10) dengan kenaikan 17,84 poin atau 0,22 persen ke level 8.184,064, setelah sempat berfluktuasi di rentang 8.145–8.231.

Meski penguatannya tergolong tipis, pergerakan IHSG kali ini menjadi sinyal awal bahwa pasar mulai stabil setelah sempat melemah di pekan sebelumnya.

Data RTI Business mencatat, kapitalisasi pasar tembus Rp 14.957 triliun, menegaskan kembalinya optimisme investor domestik.

Volume transaksi mencapai 36,17 miliar saham dengan nilai Rp 21,81 triliun dan frekuensi 2,28 juta kali. Tercatat 346 saham naik, 308 melemah, dan 158 stagnan — menggambarkan masih berhati-hatinya pelaku pasar jelang rilis data inflasi awal November.

Baca Juga :  Awal Perdagangan, IHSG Sempat Menembus 7.800-an Lalu Masuk Zona Merah

Dari sisi teknikal, indeks sempat melonjak di awal sesi pagi hingga menyentuh 8.231, namun tekanan jual di pertengahan sesi membuat grafik sempat tergerus sebelum akhirnya bertahan di zona hijau.

- Advertisement -

Rebound Pelan tapi Pasti

Data harian RTI juga menunjukkan, sepanjang 30 hari perdagangan terakhir, IHSG mencatat 12 hari penguatan melawan 11 hari pelemahan, dengan akumulasi kenaikan 60,819 poin atau 0,9 persen. Secara bulanan, indeks masih tumbuh 1,40 persen, sementara secara year-to-date (YTD) menguat 15,60 persen.

Electronic money exchangers listing

Performa dalam enam bulan terakhir bahkan mencatat lonjakan impresif 27,87 persen, menjadikan IHSG salah satu bursa dengan pertumbuhan paling stabil di kawasan Asia Tenggara.

Investor Waspadai Fase Konsolidasi

Baca Juga :  Ekspansi Bisnis, BNI Terbitkan NCD Rp 3 Triliun

Analis memperkirakan IHSG masih berpotensi sideways dalam waktu dekat, dengan rentang pergerakan di 8.120–8.250.

Tekanan eksternal dari data ekonomi global, terutama pergerakan dolar AS dan yield obligasi, masih menjadi faktor utama penentu arah selanjutnya.

Namun dengan data domestik yang relatif solid dan net buy asing yang mulai muncul, peluang rebound lanjutan masih terbuka lebar di awal November.

“Pasar mulai menunjukkan tanda akumulasi lagi. Sektor keuangan, energi, dan bahan baku jadi fokus utama investor,” ujar salah satu analis pasar modal di Jakarta. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img