RADARBISNIS – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang terjadi akhir-akhir ini menjadi atensi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itulah, pemerintah kini sedang merumuskan sejumlah langkah untuk mencegah banjir PHK terus berlanjut.
Di antaranya, pemerintah akan menyiapkan insentif untuk sektor padat karya. Salah satu insentif itu adalah terkait kredit investasi untuk melakukan restrukturisasi mesin.
“Insentif itu dalam proses. Salah satu yang kita persiapkan itu untuk restrukturisasi permesinan, Terutama terkait dengan kredit investasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dikutip Rabu (6/11).
Airlangga mengatakan, dengan adanya insentif kredit investasi ini, perusahaan diharapkan mampu membeli mesin yang lebih efisien. Dengan demikian, kata dia, mereka mampu lebih produktif dan bersaing.
“Sektor-sektor ini diharapkan dengan adanya insentif di kredit investasi mereka bisa membeli permesinan yang energinya lebih efisien dan output per unitnya bisa lebih besar,” kata dia.
Airlangga lebih lanjut menyampaikan, pemberian insentif ini dilakukan untuk mencegah terjadinya PHK di sektor yang banyak membuka lapangan kerja tersebut.
Mantan ketua umum Partai Golkar itu memastikan, insentif untuk sektor padat karya itu akan siap dalam waktu 1 sampai 2 bulan ke depan.
“Tentu investasi kita akan bedakan investasi yang padat modal dan padat karya,” tuturnya. (*)
RADARBISNIS – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang terjadi akhir-akhir ini menjadi atensi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itulah, pemerintah kini sedang merumuskan sejumlah langkah untuk mencegah banjir PHK terus berlanjut.
Di antaranya, pemerintah akan menyiapkan insentif untuk sektor padat karya. Salah satu insentif itu adalah terkait kredit investasi untuk melakukan restrukturisasi mesin.
“Insentif itu dalam proses. Salah satu yang kita persiapkan itu untuk restrukturisasi permesinan, Terutama terkait dengan kredit investasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dikutip Rabu (6/11).
Airlangga mengatakan, dengan adanya insentif kredit investasi ini, perusahaan diharapkan mampu membeli mesin yang lebih efisien. Dengan demikian, kata dia, mereka mampu lebih produktif dan bersaing.
- Advertisement -
“Sektor-sektor ini diharapkan dengan adanya insentif di kredit investasi mereka bisa membeli permesinan yang energinya lebih efisien dan output per unitnya bisa lebih besar,” kata dia.
Airlangga lebih lanjut menyampaikan, pemberian insentif ini dilakukan untuk mencegah terjadinya PHK di sektor yang banyak membuka lapangan kerja tersebut.
Mantan ketua umum Partai Golkar itu memastikan, insentif untuk sektor padat karya itu akan siap dalam waktu 1 sampai 2 bulan ke depan.
“Tentu investasi kita akan bedakan investasi yang padat modal dan padat karya,” tuturnya. (*)