RADARBISNIS – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat berencana untuk memperdalam kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan.
Hal ini diungkap dalam rilis Joint Statement yang diterbitkan oleh White House atau Gedung Putih Rabu (13/11) usai pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berlangsung pada Selasa (12/11) waktu setempat.
“Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama lebih lanjut untuk memajukan bidang sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM), pendidikan bahasa, dan kolaborasi kewirausahaan,” tulis Gedung Putih.
Kedua negara juga akan fokus pada perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sebagai bagian dari upaya ini, kedua pemimpin menekankan pentingnya memperluas pelatihan vokasi dan keterampilan, pendidikan dan sertifikasi teknis dengan fokus pada teknologi, manufaktur, kesehatan, perhotelan, konstruksi, dan industri kreatif.
Selain itu, menurut rilis lainnya yang diunggah Gedung Putih, yaitu Fact Sheet, Indonesia dan AS akan memperluas program bea siswa pendidikan Fulbright.
“Indonesia dan AS berencana untuk memperluas program Fulbright guna menyambut para penerima bea siswa Fulbright dari Amerika dan Asisten Pengajar Bahasa Inggris ke lembaga pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama,” demikian keterangan Gedung Putih. (*)