25.5 C
Tuban
Saturday, 15 February 2025
spot_img
spot_img

Gawat, The Fed Isyaratkan Tak Turunkan Suku Bunga, Dolar Melesat Dekati Rp 16.000

spot_img

RADARBISNIS – Ketua Dewan Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), Jerome Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan memperlambat pemangkasan suku bunga.

Kondisi ini didasari bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat. The Fed bahkan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

“Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita harus terburu-buru untuk menurunkan suku bunga,” kata Powell dalam sambutannya kepada para pemimpin bisnis di Dallas, dikutip dari CNBC International.

Pandangan hati-hati Powell terhadap pemotongan suku bunga membuat imbal hasil Treasury dan DXY naik. Para pedagang juga menurunkan ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga pada bulan Desember.

Jika The Fed benar-benar tidak memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan depan, maka rupiah dapat mengalami tekanan lebih lanjut.

Baca Juga :  Harga Minyak Mentah Anjlok 4 Persen di Tengah Ketegangan Israel-Iran

Hari ini tampaknya menjadi hari yang sulit bagi rupiah untuk dapat bertahan di tengah sentimen khususnya pasca Ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan pidatonya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,19 persen di angka Rp 15.880/US$ pada Jumat (15/11) pagi. Pelemahan ini berlanjut tak sampai lima menit sejak perdagangan dibuka yakni sebesar 0,6 persen ke angka Rp 15.945/US$. (*)

RADARBISNIS – Ketua Dewan Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), Jerome Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan memperlambat pemangkasan suku bunga.

Kondisi ini didasari bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat. The Fed bahkan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

“Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita harus terburu-buru untuk menurunkan suku bunga,” kata Powell dalam sambutannya kepada para pemimpin bisnis di Dallas, dikutip dari CNBC International.

Pandangan hati-hati Powell terhadap pemotongan suku bunga membuat imbal hasil Treasury dan DXY naik. Para pedagang juga menurunkan ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga pada bulan Desember.

Jika The Fed benar-benar tidak memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan depan, maka rupiah dapat mengalami tekanan lebih lanjut.

- Advertisement -
Baca Juga :  Wow….Hingga Akhir November, APBN 2024 Defisit Rp 401,8 Triliun

Hari ini tampaknya menjadi hari yang sulit bagi rupiah untuk dapat bertahan di tengah sentimen khususnya pasca Ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan pidatonya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,19 persen di angka Rp 15.880/US$ pada Jumat (15/11) pagi. Pelemahan ini berlanjut tak sampai lima menit sejak perdagangan dibuka yakni sebesar 0,6 persen ke angka Rp 15.945/US$. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img