RADAR TUBAN – Mendekati pelaksanaan tes perangkat desa (perades) pada Rabu (9/8) yang kurang tiga pekan, Komisi II DPRD Tuban mewanti-wanti masyarakat untuk tidak percaya dengan janji palsu oknum yang mengaku bisa meloloskan perades.
Komisi yang membidangi pemerintahan dan hukum itu memastikan seleksi perades berlangsung sangat ketat dan transparan.
“Tahun ini koreksi perades menggunakan scanner. Sudah tidak ada lagi peluang melakukan kecurangan,” tegas Ketua Komisi II DPRD Tuban Mashadi kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Dia juga memastikan keamanan soal tes. Ketika bertemu dengan perwakilan Unair sebagai penyedia soal, Mashadi meminta paparan terkait keamanan soal, mulai karantina tim yang menyusun soal hingga pendistribusian.
“Unair merupakan perguruan tinggi yang kredibel,” tegasnya.
Dengan ketatnya gambaran pengamanan pembuatan dan pendistribusian soal, dia meminta siapa pun untuk tidak memercayai isu jual-beli jabatan perades dengan harga tertentu.
Kalau peserta tes ingin lolos, lanjut dia, maka mereka harus mempersiapkan diri dengan belajar soal-soal yang akan diujikan, sebagaimana ditetapkan dalam perda.
“Masyarakat jangan sampai tergiur dengan oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Politikus asal Desa Cendoro, Kecamatan Palang itu juga menegaskan, seleksi perades harus berjalan jujur, adil, dan transparan. Termasuk koreksinya. Harapannya, menghasilkan perangkat desa yang kredibel sesuai bidangnya. (fud/tok)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.