Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari ini, terselip fakta yang justru menguatkan: laju akumulasi 30 hari terakhir masih solid di zona hijau. Pasar seperti mengirim pesan berlapis—fluktuatif di permukaan, tetapi tetap bergerak naik dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX ditutup di level 8.414,352, turun 5,564 poin atau -0,07 persen. Pelemahan ini kecil, tetapi cukup menggambarkan bahwa arus transaksi belum benar-benar menemukan tenaga dorong yang solid.
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya peluang menembus level 8.500 pada perdagangan pekan ini. Optimisme itu bukan isapan jempol. Sejumlah data ekonomi penting siap rilis, sementara peluang Bank Indonesia menurunkan suku bunga kembali terbuka lebar.
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau 0,29 persen ke level 8.366,5 pada perdagangan Selasa (11/11).
Bursa saham Indonesia kembali bernafas lega di ujung Oktober. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (30/10) dengan kenaikan 17,84 poin atau 0,22 persen ke level 8.184,064, setelah sempat berfluktuasi di rentang 8.145–8.231.
Bursa Efek Indonesia Selasa (20/10) kembali bergemuruh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan lonjakan tajam 1,84 persen ke level 8.238,084, setelah seharian bergerak di zona hijau. Reli ini sekaligus menandai kebangkitan indeks setelah tekanan beruntun pada pekan lalu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan dengan wajah muram. Kamis (25/9), indeks acuan Bursa Efek Indonesia itu terperosok 85,89 poin atau minus 1,06 persen ke level 8.040,66. Angka ini menjadi salah satu penurunan harian paling tajam dalam sebulan terakhir, menandai tekanan besar di pasar modal domestik.
Bursa Efek Indonesia menutup perdagangan Jumat (19/9) dengan catatan gemilang. Data RTI menunjukkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 42,68 poin atau 0,53 persen ke level 8.051,118 – sebuah lonjakan yang membuat investor domestik tersenyum lebar menjelang akhir pekan. Euforia pasar jelas terasa setelah IHSG sempat tertekan di sesi awal, namun berbalik arah dramatis hingga menyentuh titik tertinggi harian.
Pasar modal Indonesia kembali menggebrak. Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (17/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat di level 8.025,179 atau naik 67,483 poin (0,85%). Level ini menjadi salah satu titik tertinggi sepanjang tahun dan menandai optimisme investor yang kian menggila.
Pasar modal merespons heboh keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan. Sejumlah saham bank BUMN kompak menghijau, menandakan investor optimistis penurunan BI Rate jadi bensin baru bagi kredit dan laba perbankan.