RADARBISNIS- Rapat terbatas (ratas) yang digelar Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah menteri pada Senin (2/6) menyetujui paket stimulus ekonomi pada periode libur sekolah Juni-Juli 2025. Nilai paket stimulus ekonomi kali ini mencapai Rp 24,44 triliun!
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta menyatakan bahwa ratas tersebut digelar untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi dan pemerataan kesejahteran masyarakat.
Sebab, menutur dia, kondisi dunia masih dalam situasi yang sangat dinamis dengan berbagai persaingan geopolitik dan geoekonomi, mulai dari perang tarif hingga isu keamanan militer yang menyebabkan eskalasi global. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diperkirakan akan melemah.
“Tadinya, proyeksi 2025 untuk pertumbuhan ekonomi dunia adalah 3,3 persen, maka dengan adanya risiko dan eskalasi geopolitik melemah hanya 2,8 persen. Situasi ini tentu akan memberikan pengaruh kepada perekonomian nasional, baik itu dari harga-harga komoditas, kegiatan ekspor, dan juga dari sisi volatilitas di sektor keuangan yaitu nilai tukar dan suku bunga,” ungkap Sri Mulyani.
Berbagai langkah dilakukan pemerintah melalui intervensi APBN sesuai dengan UU APBN TA 2025, dimana pemerintah dapat melakukan langkah-langkah kebijakan baik itu dari sisi belanja negara, pendapatan negara, atau dari sisi pembiayaan untuk menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian maupun untuk menjaga stabilitas.
Sri Mulyani menuturkan, Presiden Prabowo telah meminta kepada seluruh jajaran menteri untuk melaksanakan dan mengimplementasikan berbagai program yang telah dilaksanakan. Akselerasi sangat penting, terutama seperti program makan bergizi gratis (MBG), program di sektor perumahan. Program Koperasi Merah Putih, Program Sekolah Rakyat, hingga Program Ketahanan Pangan.
“Itu semua program-program yang sudah berjalan saat ini diminta untuk diakselerasi, ditingkatkan, baik dari sisi skalanya, maupun kecepatannya. Sehingga bisa memberikan pengaruh terhadap perekonomian kita, terutama pada masyarakat dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Kemudian di dalam merespons kemungkinan peningkatan risiko dan pelemahan perekonomian nasional akibat dampak global, maka Presiden Prabowo memutuskan untuk memberikan sebuah paket stimulus. Tak lain agar pertumbuhan ekonomi dapat dijaga momentumnya dan stabilitas perekonomian terus diperkuat.
“Total keseluruhan paket ini nilainya Rp 24,44 triliun yaitu, Rp 23,59 triliun dari APBN dan Rp 0,85 triliun dari non APBN atau dunia usaha,” tandas Sri Mulyani. (*)
5 Paket Kebijakan Ekonomi Presiden Prabowo :
1.Diskon transportasi, senilai Rp 0,94 triliun dari APBN
2.Diskon tarif tol, senilai Rp 0,65 triliun dari non APBN
3.Penebalan bantuan sosial, Rp 11,93 triliun dari APBN
4.Bantuan subsidi upah (BSU), Rp 10,72 triliun dari APBN
5.Perpanjangan diskon iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), senilai Rp 200 miliar dari non APBN.